Hal pertama yang sangat terlihat perbedaannya dari film Miracle In Cell No. 7 adalah pekerjaan si tokoh utama.
Di Korea Selatan, karakter utama bernama Yong Goo bekerja sebagai tukang parking.
Sedangkan di Indonesia, karakter utama bernama Dodo Rozak bekerja sebagai penjual balon.
Meksipun keduanya mempunya pekerjaan yang sangat berbeda, namun tokoh utamanya tetap mempunya kesamaan.
Kesamaannya adalah memiliki gangguan kesehatan mental atau yang lebih spesifik adalah intelektual disable.
Latar
Nah, kalau cerita versi Korea Selatan, terlihat tokoh utama tinggal di kawasan yang sepi penduduk.
Bukan cuma di kawasan sepi penduduk, bahkan tokoh utama ditinggal di rumah yang sangat kecil dan hanya cukup untuk ayah dan anak.
Sedangkan, di versi Indoensia, tokoh utama tinggal di kawasan yang padat penduduk.
Seperti ciri khas kehidupan di Indonesia, latar tempat tinggal film ini sangat disesuaikan.
Baca Juga: Review Film Miracle In Cell No. 7, Nangis Dari Awal Sampai Akhir Film
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Monika Perangin |
KOMENTAR