Jenis keringat ini bersifat kental dan mengandung lemak.
Biasanya, keringat apokrin diproduksi saat stres dan berasal dari akar rambut tubuh di area ketika, kulit, kepala, dan pangkal paha.
Penyebab Keringat Beraroma Enggak Sedap
Meski keringat umumnya enggak memiliki aroma, namun keringat bisa beraroma enggak sedap ketika mengalami kontak dengan bakteri di kulit.
Bakteri di kulit memakan partikel organik dalam keringat dan mengeluarkan gas pencernaan, inilah yang memicu bau busuk.
Bakteri apokrin yang bersentuhan dengan bakteri kulit tentu akan menimbulkan aroma busuk yang semakin parah.
Hal ini merupakan bagian respons ekstrem tubuh terhadap situasi stres.
Faktor Pengaruh Jumlah Keringat
Setiap orang memiliki jumlah keringat yang berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh dan situasi yang sedang dihadapinya.
Namun, seseorang juga bisa mengalami produksi keringat berlebih, yang disebut dengan hiperhidrosis.
Melansir Healthline, hiperhidrosis dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, seperti gula darah rendah dan gangguan sistem saraf atau tiroid.
Keluarnya keringat yang terlalu berlebihan juga bisa mengindikasikan masalah medis yang serius, seperti serangan jantung.
Hal ini juga terkait dengan masalah metabolisme tertentu, seperti diabetes dan beberapa kondisi tiroid dan bisa terjadi dengan beberapa jenis kanker.
Sedangkan produksi keringat yang terlalu sedikit dikenal dengan istilah anhidrosis, yang menyebabkan suhu tubuh terlalu tinggi dan membahayakan nyawa.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti luka bakar, dehidrasi, dan beberapa gangguan saraf dan kulit.
(*)
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR