Hasilnya, kulit lebih terlindungi, membuatnya tetap halus dan warna kulit lebih merata.
4. Ingat, risiko kanker kulit tetap ada meski di musim hujan!
Seperti diketahui, kanker, seperti penyakit lainnya, enggak pernah berhenti dan dapat muncul kembali karena gaya hidup yang enggak sehat.
Matahari yang enggak terlalu sering bersinar dan hujan yang turun lebih sering bukan berarti bahwa sinar UV dan efek berbahayanya jadi berkurang.
Bahkan pada hari berawan, hingga 80% sinar UV matahari masih dapat menembusnya.
Selama musim hujan dan dingin, seseorang masih berisiko terkena kanker kulit dan harus memastikan untuk melindungi dirinya sendiri.
Karena 90% dari kanker kulit non-melanoma telah dikaitkan dengan paparan sinar UV dari sinar matahari, seseorang harus memakai sunscreen setiap hari.
Juga, penting untuk diingat bahwa kerusakan DNA berulang dapat menyebabkan kanker kulit.
Sun Protection Factor (SPF) sunscreen melindungi kulit dari sinar UVB, yang merupakan penyebab utama kulit terbakar, kerusakan kulit, dan juga kontributor signifikan terhadap kanker.
Meskipun mungkin tampak aman untuk pergi keluar pada hari yang sejuk dan berawan tanpa sunscreen, kulit masih terkena sinar UV meski sedikit.
5. Picu noda membandel
Noda membandel biasanya bakal muncul di kulit wajah wanita di atas 30 tahunan.
Namun, kalau remaja enggak pandai merawat kulit dan memproteksinya dengan sunscreen meski di musim hujan sekalipun, enggak menutup kemungkinan noda-noda membandel bakal muncul di kulit kita!
Enggak pengin kan kulit dipenuhi noda-noda membandel yang bikin tampilan jadi kurang oke?
Itu tadi beberapa alasan kenapa kita harus tetap pakai sunscreen meski di musim hujan.
Jadi, enggak ada alasan lagi untuk skip pemakaian sunscreen sebelum kita memulai aktivitas di pagi hari, ya!
(*)
Baca Juga: Duh, Sayang! 5 Kesalahan Ini Bikin Pemakaian Sunscreen Jadi Percuma
Source | : | Guardian.ng |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR