CewekBanget.ID - Girls, sadar enggak sih, kalau masalah sampah di Indonesia sudah tergolong darurat?
Faktanya, bahkan baru di DKI Jakarta, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang saja sudah overload alias penuh dan seharusnya enggak bisa menampung sampah lagi.
Akibat minimnya pengelolaan sampah sebelum masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA), terjadi penumpukan sampah yang memprihatinkan, apa lagi mengingat jumlah sampah yang dibuang setiap harinya saja bisa mencapai ribuan ton.
Makanya, mumpung kita masih muda, sebaiknya kita mulai belajar mengelola dan memilah sampah mulai dari lingkungan terdekat seperti di rumah dan sekolah, nih.
Didasari hal tersebut, PT. Uni-Charm Indonesia Tbk menggelar Pendidikan Pemilahan Sampah di Sekolah dengan tema 'Ayo Kita Belajar Mengenali Pentingnya Memilah dan Mengurangi Sampah di Sekitar Kita' pada Kamis (15/9/2022), di SDN Tanjung Barat 09, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kayak teman-teman di SD ini, saatnya kita memahami pentingnya memilah dan mengurangi sampah demi menjaga lingkungan, yuk!
Program dari PT. Uni-charm Indonesia Tbk ini adalah salah satu bentuk perwujudan Kampanye Sekolah Sehat yang digagas Kemendikbudristek RI.
Kampanye Sekolah Sehat merupakan upaya revitalisasi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) demi mewujudkan peserta didik yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Pemilahan sampah sejak dini pun jadi salah satu aspek revitalisasi tersebut, agar kita bisa memiliki lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkualitas.
Makanya, pendidikan tentang menjaga lingkungan dan mengelola sampah bisa dimulai sejak usia dini, misalnya dari SD.
Baca Juga: Enggak Asal, Begini 3 Tips Mengelola Sampah Sendiri di Rumah!
Krisis Sampah di Jakarta
Di acara Pendidikan Pemilahan Sampah di Sekolah ini, anak-anak SDN Tanjung Barat 09 belajar juga soal kondisi pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, yang sudah kritis.
Relate enggak nih, kalau dibilang kita kerap enggak sadar di mana dan berapa banyak sampah yang kita buang selama ini?
Meski kita mungkin menganggap sepele sampah-sampah kecil, kalau dibuang sembarangan, tentu bumi akan tercemar dan lingkungan jadi berbahaya untuk semua pihak, termasuk diri kita sendiri.
Jadi masalah sampah yang kita buang terutama adalah tanggung jawab kita sendiri ya, bukan semata-mata urusan petugas kebersihan dan semacamnya.
Kita juga diajak berhitung dalam acara Pendidikan Pemilahan Sampah di Sekolah.
Coba nih girls, misalkan kita sebagai satu orang, membuang sampah seberat kira-kira 700 gram dalam satu waktu.
Ketika dilakukan beberapa kali dalam sehari, dikalikan jumlah penduduk Jakarta saja misalnya, jumlah sampah per hari bisa mencapai 8.447 ton atau setara dengan bobot 2.000 gajah. Waduh!
Kita juga ternyata enggak bisa mengabaikan hal ini dengan berpikir kalau tumpukan sampah tersebut biar menjadi urusan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS).
Sebagai contoh nyata, TPST Bantargebang saja sudah overload dan enggak mampu menampung lebih banyak lagi sampah.
Ini bisa berdampak sangat buruk bagi lingkungan hidup secara keseluruhan, lho.
Baca Juga: Cuitan Petugas Kebersihan Soal Sampah Menumpuk di MotoGP Mandalika 2022
Mengurangi Sampah
Terus, gimana kita bisa berkontribusi untuk mengurangi sampah dan menjaga lingkungan?
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan barang-barang yang bisa dipakai kembali, alih-alih barang dan kemasan sekali pakai.
Selain itu, mulailah belajar memilah sampah organik dan anorganik, lalu belajar mengolah sampah yang telah dipilah tersebut.
Sejumlah jenis sampah bisa didaur ulang maupun dijadikan bahan pupuk dan kompos, kok.
Yang terpenting, stop kebiasaan buang sampah sembarangan dan jadilah lebih bertanggungjawab dalam membuang sampah agar kelestarian bumi terjaga, ya!
Mari sama-sama menjaga bumi dan lingkungan sejak dini untuk masa depan kita, girls!
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Kru Drama Joseon Psychiatrist Yoo Se-poong yang Menewaskan Sutradara!
(*)
Source | : | Liputan Cewekbanget.id |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR