CewekBanget.ID - Perasaan kita sudah makan beberapa waktu yang lalu, tapi kok masih lapar, ya?
Akhirnya kita makan lagi dan makan terus, hingga melebihi porsi makan yang dianjurkan.
Biasanya ketika kita menyantap makanan yang enggak mengenyangkan, akan muncul naluri untuk terus mengisi perut hingga terasa cukup.
Ini kerap berujung pada kebiasaan makan berlebihan.
Nah, saatnya kita menghentikan kebiasaan ini, ya!
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Lebih Perhatikan Asupan Makanan
Menerapkan mindful eating adalah cara yang bagus untuk mengurangi kebiasaan makan berlebihan.
Jadi jangan terlalu sering multitasking ketika makan, misalnya kalau kita terbiasa makan sambil mengerjakan tugas atau melakukan hal lain.
Cara seperti itu membuat otak enggak menangkap tanda-tanda kekenyangan dan kita jadi enggak segera berhenti makan.
Mengonsumsi makanan dengan penuh perhatian artinya kita menyesuaikan diri pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan tubuh; misalnya, setiap kali kita akan mengambil camilan atau kue, tanyakan kepada diri kita alasan yang membuat kita pengin memakannya.
Bikin Eating Plan
Kadang kita berakhir ngemil apa saja karena bingung pengin makan apa, betul enggak nih?
Merencanakan dan menyiapkan makanan sebelumnya akan mencegah kita dari pilihan makanan cepat saji atau camilan lainnya yang enggak menyehatkan.
Jadi lebih baik kita menyiapkan menu apa saja yang kira-kira akan kita santap saat sarapan, makan siang, dan makan malam, serta camilan apa yang boleh dikonsumsi beserta porsinya yang pas.
Konsumsi Lebih Banyak Protein dan Serat
Protein adalah nutrisi yang memberikan asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk memulihkan jaringan otot.
Protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga kita akan merasa kenyang lebih lama.
Studi menunjukkan bahwa sarapan tinggi protein dapat meningkatkan rasa kenyang dan puas, serta mengurangi rasa lapar.
Serat juga membantu mencegah kita makan secara berlebihan dan membuat kita kenyang, meski hanya mengandung sedikit kalori.
Di samping itu, serat membantu mengatur kadar gula darah sehingga kita cenderung enggak mencari makanan manis.
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR