CewekBanget.ID - Siklus menstruasi setiap orang memang berbeda-beda.
Normalnya, menstruasi berlangsung selama 7 hari, ditambah periode pra-menstruasi dan setelahnya.
Tapi ada orang yang mengalami menstruasi lebih lama atau malah lebih singkat.
Mungkin kita pernah mengalami menstruasi yang sangat singkat, misalnya pendarahan sudah berhenti di hari kedua atau ketiga.
Nah, kalau seperti ini, apa penyebabnya ya? Perlukah kita khawatir?
Kenali faktor penyebabnya berikut ini.
Pendarahan Anovulatori
Pendarahan anovulatori terjadi meskipun ovarium enggak melepaskan sel telur sehingga menstruasi berlangsung singkat.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kista ovarium, tiroid, hingga PCOS atau sindrom ovarium polikistik.
Selain periode menstruasi yang singkat, kalau kita mendapati gejala lain seperti hot flashes atau semburan panas di wajah serta vagina yang kering, bisa jadi hal ini disebabkan oleh kegagalan ovarium prematur.
Kondisi ini terjadi saat ovarium berhenti bekerja secara normal sebelum usia 40 tahun sehingga enggak menghasilkan sel telur atau dikenal dengan istilah menopause dini.
Baca Juga: Menstruasi Selesai Lebih Cepat dari Biasanya? Ini 4 Penyebabnya!
Meski lebih singkat, sebetulnya menstruasi dengan periode pendek begini belum tentu lebih ringan dan bisa jadi malah menimbulkan gejala yang terasa lebih buruk, lho.
Jadi, apabila kita mengalami periode menstruasi pendek selama tiga bulan berturut-turut, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Hal yang sama juga berlaku jika menstruasi menyebabkan pendarahan sangat berat sehingga membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam satu jam dan disertai kram parah.
Kontrasepsi dan Obat-Obatan
Penggunaan alat kontrasepsi seperti pil atau suntik KB serta IUD dapat mempengaruhi periode menstruasi dan membuatnya berlangsung lebih pendek.
Hormon dalam pil KB bisa menipiskan lapisan rahim sehingga meringankan dan mempersingkat menstruasi.
Ada pula obat-obatan lain yang memengaruhi periode menstruasi, misalnya obat pengencer darah, obat antipsikotik atau antidepresan, obat steroid, dan obat herbal seperti ginseng.
Gaya Hidup
Gaya hidup yang kurang seimbang dan tingkat stres yang tinggi terbukti dapat mempengaruhi periode menstruasi.
Ini karena hormon terpengaruh saat gaya hidup dan tingkat stres berubah.
Jika kita mengalami stres berat, kita mungkin mengalami menstruasi yang enggak teratur, lebih pendek, atau lebih ringan dari biasanya, bahkan ada yang enggak mengalami menstruasi sama sekali.
Kemungkinan besar periode menstruasi akan kembali normal setelah tingkat stres turun.
Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan Ini Biar Bad Mood Saat Menstruasi Berkurang!
Selain itu, penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan menstruasi enggak teratur.
Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan menstruasi berhenti sama sekali.
Kemudian olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan menstruasi yang enggak teratur atau bahkan enggak ada sama sekali, dikarenakan jumlah energi yang dibakar enggak seimbang dengan jumlah nutrisi yang memadai.
Akibatnya tubuh enggak akan memiliki cukup energi untuk menjaga semua sistem bekerja dan mulai mengalihkan energi dari beberapa fungsi seperti reproduksi.
Hal ini dikarenakan hipotalamus, suatu bagian di otak memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon yang mengontrol ovulasi.
Baca Juga: Beneran Enggak Boleh Makan Makanan Pedas Saat Haid? Cek Faktanya!
(*)
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR