Jepang juga telah mencabut peringatan tsunami yang sebelumnya disebarkan pada warganya.
Situasi juga sudah mulai aman, karena enggak ada perubahan signifikan yang menghawatrkan dari pasang surut air laut.
"Saat ini, tidak ada perubahan signifikan pada tingkat pasang surut, yang diamati di stasiun pengukur pasang surut di luar negeri.
Kami akan terus mengabari semua orang tentang pengamatan tsunami di masa mendatang," keterangan Badan Meteorologi Jepang.
Keterangan ahli soal kecil kemungkinan tsunami Jepang
Kewaspadaan negara Jepang untuk memprediksi adanya dampak tsunami dari erupsi Semeru, mendapat respon dari ahli.
Seperti dilansir dari Surya via Kompas.com, peneliti Bencana Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Dr Ir Amien Widodo MSi mengatakan, erupsi yang terjadi saat ini tidak akan sampai ke lautan.
"Tidak ada kemungkinan sampai tsunami ataupun letusan yang sampai lautan," ujarnya.
Itu karena sudut Semeru sudah datar dan lahar sulit mencapai bibir pantai.
"Sudutnya sudah datar sehingga tidak akan mungkin meletus sampai bibir pantai, juga enggak mungkin karena energinya berkurang," tegasnya.
Menurut Ir Amien, pemicu tsunami terjadi jika gunung yang meletus posisnya berada di lautan seperti Krakatau dan gunung api dasar laut di Pasifik.
Baca Juga: Coco Si Anjing Labrador Temukan Korban Gempa Cianjur, Sudah Bersetifikat!
"Jepang memang mewaspadai karena khawatir akan ada tsunami karena ada gunung berapi di Pasifik yang bersebelahan dengan Jepang, yakni gunung Hunga di Pulau Tonga," jelasnya.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR