CewekBanget.ID - Film Dear David masih mencuri perhatian sejak penayangannya di platform Netflix yaa, girls.
Film Dear David ini dibintangi oleh Shenina Cinnamon dan Emir Mahira.
Dear David bercerita tentang Laras (Shenina Cinnamon) yang suka nulis crita dewasa dengan menjadikan temannya sebagai objek seksual, yaitu David (Emir Mahira).
Sebenarnya tulisan yang dibuat Laras untuk konsumsinya pribadi.
Namun karena kelalaiannya, tulisan-tulisan dewasanya itu bocor dan jadi konsumsi publik.
Banyak netizen yang setelah nonton film Dear David menyimpulkan bahwa film ini seperti mengglorifikasikan pelecehan seksual.
Karena tindakan Laras menjadikannya sebagai pelaku pelecehan terhadap korban David.
Namun di film ini, karakter David justru jadi jatuh cinta ke Laras.
Hal ini lah yang menimbulkan persepsi di beberapa netizen yang menganggap film Dear David ini buruk dan enggak mendidik.
Bahkan Emir Mahira yang jadi aktor di film ini pun ikutan memberikan respon dan mengajak netizen untuk diskusi lewat videonya di platform TikTok.
Baca Juga: Review Film Dear David Netflix, Bagus Sih.. Tapi Kok Gini Ya?
Komentar Joko Anwar
Joko Anwar adalah sutradara film Indonesia yang sudah menghasilkan banyak film populer.
Dia sendiri sering memberikan tanggapan beberapa film Indonesia dan opininya di-posting lewat akun Instagram pribadi miliknya.
Enggak ketinggalan, Joko Anwar juga memberikan opini soal film Dear David.
Joko Anwar menyebut kalau premis film Dear David relevan dengan dunia saat ini dan bukan saja di dunia remaja.
Dia menyebut sutradara Lucky Kuswandi dengan pintar menghindari klise yang biasa terjadi di film remaja Indonesia sehingga membuat penonton terikat dengan karakter yang ada di film.
"Walaupun enggak harus selalu setuju dengan keputusan yang mereka (karakter) ambil," tulis Joko Anwar.
Bahkan Joko Anwar menyebut skenario di film Dear David ini merupakan salah satu yang terbaik di film Indonesia yang pernah dia tonton!
Menurutnya, dialog film Dear David tajam dan menarik dengan karakterisasai yang kuat serta fresh.
Respon soal kritikan penonton
Joko Anwar mengatakan orang yang keberatan dengan cerita film Dear David ini mungkin melewatkan inti dari ceritanya.
Baca Juga: Comeback ke Dunia Akting, Emir Mahira Alami Banyak Penolakan
"Karakter Laras tidak sempurna (kalau sempurna, enggak ada gunanya jadi cerita.)
Laras, seperti yang dikatakan Dilla, 'jahat, nyusahin, bego.' Itu adalah character's flaw.
Dar luar, Laras kelihatan kayak panutan: dapat beasiswa, pintar, ketua OSIS, 'anak gereja.'
Sebenarnya, Laras adalah orang yang selfish. Perjalanan Laras dari awal film Dear David sampai akhir, inilah pengalaman spiritual kita dalam menonton tiap film.
Keputusan Laras, David, Dilla di akhir film, adalah keputusan karakter-karakternya. Tak mengkhianati bangunan karakter. Dan tak perlu semua penonton setuju," tulis Joko Anwar.
Film enggak perlu harus mendidik
Sutradara film Pengabdi Setan ini juga mengatakan kalau film enggak perlu dibebankan untuk mendidik.
"Film tak perlu diberikan beban untuk mendidik. Film memberikan pengalaman, mengikuti perjalanan karakter dan menggunakannya sebagai bahan untuk memikirkan hidup kita sendiri.
Film yang sesuai dengan ekspektasi kita memberikan kita kepuasan. Film yang tak sesuai dengan keinginan kita memberikan kita bahan renungan."
Enggak ketinggalan Joko Anwar memberikan apresiasi kepada semua divisi yang terlibat dalam pembuatan film ini.
Bagaimana menurut kamu, girls?
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga: Shenina Bikin Cerita Fantasi Emir Mahira Buat Film Dear David
(*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR