Gejala
Sejumlah keluhan yang kerap diterima dari pasien anemia pada remaja salah satunya adalah kulit yang tampak pucat.
Kulit biasanya terlihat lebih pucat di area pipi, bibir, lapisan dalam kelopak mata, hingga bantalan kuku yang seharusnya berwarna merah muda.
Sedangkan gejala lain yang tercatat yaitu gampang marah, susah konsentrasi, badan terasa lemah sehingga pengin tidur terus-menerus, mudah lelah, dan sesak napas.
Jika sudah parah, anemia bisa sampai menyebabkan detak jantung cepat, tangan dan kaki bengkak, sakit kepala, pusing dan pingsan, hingga refleks kerap menggerak-gerakkan kaki.
Cara Mengatasi Anemia Pada Remaja
Nah, untuk mengatasi anemia pada remaja, biasanya penanganan disesuaikan dengan jenis penyakit anemia yang didiagnosis oleh dokter.
Misalnya, jika kita mengalami anemia defisiensi zat besi, dokter kemungkinan akan meresepkan suplemen zat besi untuk dikonsumsi beberapa kali sehari dan akan mengevaluasi dengan tes darah lanjutan.
Setelah membaik, dokter masih akan memberikan resep suplemen zat besi untuk pemulihan dan mencegah anemia kambuh.
Kita juga kerap dianjurkan makan-makanan bergizi lengkap dan kaya akan zat besi, seperti daging tanpa lemak, telur, lobak, kacang-kacangan, roti gandum, sayuran hijau, sampai sereal.
Sejumlah penderita anemia kadang perlu perawatan medis khusus untuk mengatasi anemia seperti transfusi darah.
Tapi enggak perlu cemas, anemia pada remaja mudah diobati dan kondisi fisik dapat pulih kembali dalam hitungan minggu.
Jadi yang penting kita jaga selalu kondisi kesehatan, ya.
Baca Juga: Info Penyakit Distimia yang Disebabkan Depresi Berkepanjangan!
(*)
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR