Dibuat Enggak Punya Pendirian
Korban juga kerap dibikin sulit membuat pendirian sendiri.
Pelaku bisa jadi melakukan gaslighting dan kerap mengacaukan realitas korban dalam melakukan manipulasi.
Ini membuat korban sulit membedakan kenyataan dengan 'realitas' yang dibentuk oleh pelaku demi memanipulasi dirinya.
Sebagian besar perilaku manipulatif ini terjadi pada relasi yang enggak setara di dalam suatu hubungan dan kerap menempatkan perempuan sebagai korban.
Hubungan manipulatif terjadi akibat ketidaksetaraan di dalamnya, ketika salah satu pihak pengin lebih mendominasi dan menguasai pihak lainnya.
Memang, enggak selalu perempuan yang jadi korban manipulasi dalam hubungan, karena laki-laki juga bisa terjebak.
Tapi bahkan di tengah masyarakat sekali pun, perempuan kerap dipandang sebagai sosok yang harus selalu menuruti laki-laki.
Sedangkan laki-laki dianggap boleh memiliki kuasa lebih dalam sebuah hubungan sehingga bebas melakukan apa saja kepada pasangannya.
Makanya, dalam kebanyakan kasus hubungan manipulatif, perempuanlah yang kerap menjadi korban atas dominasi laki-laki.
Baca Juga: Simak, 5 Cara Menghindari Pacaran Sama Cowok Narsis dan Manipulatif!
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR