CewekBanget.ID - Pacaran sama cowok toxic bikin hubungan manipulatif dan enggak sehat untuk dilanjutkan.
Biasanya cowok toxic menjerat kita ke dalam hubungan manipulatif agar ia bisa menguasai dan mengontrol kita.
Ujung-ujungnya, kita jadi sulit lepas dan tertindas oleh cowok toxic ini dalam hubungan manipulatif tersebut.
Jangan sampai kita menjadi korban cowok seperti itu, deh.
Kita pantas menjalani hubungan yang sehat dan bahagia bersama sosok yang dapat memperlakukan kita dengan baik.
Kenali tanda hubungan manipulatif dan hal-hal yang mungkin dilakukan cowok toxic di dalamnya.
Sulit Menolak Pelaku
Tindakan manipulatif dalam sebuah hubungan kerap membuat korban sulit menolak pelaku.
Apalagi jika pelaku memaksa korban dan enggak memberikan pilihan apa pun yang lebih baik untuk korban.
Tekanan yang dialami korban manipulasi bisa berupa tekanan fisik hingga psikis.
Selain itu, pelaku bisa saja membuat korban ragu-ragu sehingga enggak bisa berpikir jernih dalam membuat keputusan dan berakhir dengan mengikuti keinginan pelaku.
Baca Juga: Enggak Sehat, 3 Hal Ini Sering Dijadikan Tarik Ulur sama Cowok Toxic!
Dibuat Enggak Punya Pendirian
Korban juga kerap dibikin sulit membuat pendirian sendiri.
Pelaku bisa jadi melakukan gaslighting dan kerap mengacaukan realitas korban dalam melakukan manipulasi.
Ini membuat korban sulit membedakan kenyataan dengan 'realitas' yang dibentuk oleh pelaku demi memanipulasi dirinya.
Sebagian besar perilaku manipulatif ini terjadi pada relasi yang enggak setara di dalam suatu hubungan dan kerap menempatkan perempuan sebagai korban.
Hubungan manipulatif terjadi akibat ketidaksetaraan di dalamnya, ketika salah satu pihak pengin lebih mendominasi dan menguasai pihak lainnya.
Memang, enggak selalu perempuan yang jadi korban manipulasi dalam hubungan, karena laki-laki juga bisa terjebak.
Tapi bahkan di tengah masyarakat sekali pun, perempuan kerap dipandang sebagai sosok yang harus selalu menuruti laki-laki.
Sedangkan laki-laki dianggap boleh memiliki kuasa lebih dalam sebuah hubungan sehingga bebas melakukan apa saja kepada pasangannya.
Makanya, dalam kebanyakan kasus hubungan manipulatif, perempuanlah yang kerap menjadi korban atas dominasi laki-laki.
Baca Juga: Simak, 5 Cara Menghindari Pacaran Sama Cowok Narsis dan Manipulatif!
Mengumbar Kata Cinta
Kata-kata manis dan 'penuh cinta' enggak selalu berarti bahwa hubungan yang dijalani sehat dan baik-baik saja, lho.
Justru dalam hubungan manipulatif, kata-kata cinta sering terdengar usai pelaku melancarkan aksinya dan menindas korban.
Itu adalah bagian dari manipulasi yang dilakukannya agar korban percaya bahwa tindakannya tersebut adalah demi kebaikan korban, meski aslinya enggak demikian.
Setelah keburukannya terungkap, pelaku akan kembali memberikan cinta dan harapan atau janji untuk menutupi perilakunya yang manipulatif.
Sulitnya Meninggalkan Hubungan Manipulatif
Alasan hubungan manipulatif dapat berlangsung lama adalah karena korban dibuat sulit meninggalkannya.
Pelaku akan menggunakan alibi bahwa ia 'enggak bisa diabaikan' atau 'butuh perhatian', sehingga korban iba dan enggak tega meninggalkan hubungan toxic tersebut.
Bisa jadi pula, pelaku tampak baik-baik saja dan ramah atau menyenangkan di tengah banyak orang, tapi berubah menjadi kasar, obsesif, dan suka merendahkan saat hanya berdua dengan kita.
Ini bukan hanya membingungkan kita sebagai korban yang enggak tahu apakah doi memang bersikap seperti itu atau kita melakukan kesalahan, tetapi juga membuat orang di sekitar kita menganggap pelaku enggak bermasalah sehingga enggak dapat membantu kita.
Makanya, jika kita mendapati diri terjebak di dalam hubungan yang manipulatif, segera minta pertolongan pada keluarga, teman-teman, atau psikolog, ya.
Baca Juga: Red Flag dan Toxic, Kenali Tanda-tanda Jelas Cowok Manipulatif!
(*)
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR