Diam juga menjadi salah satu cara agar kita bisa meredam amarah.
Jangan mencoba memberi makan ego dengan mengeluarkan perkataan yang enggak perlu, dan makin memicu amarah.
"Ajarilah, permudahlah dan jangan mempersulit. Dan jika salah seorang dari kalian marah, hendaknya ia diam." (HR Bukhari)
Duduk atau berbaring juga bisa dilakukan ketika amarah memuncak.
Seperti hadis riwayat berikut yang mengajarkan kita untuk duduk atau berbaring ketika merasa marah.
"Jika salah seorang dari kalian marah dan ia sedang berdiri maka hendaknya ia duduk. Dan jika marahnya belum sirna, maka hendaknya ia berbaring." (HR Abu Dawud).
Kemudian cara lain adalah berwudhu dan mandi.
Dalil wudhu untuk melunturkan marah
Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu menyampaikan sabda Rasulullah, soal pentingnya wudhu untuk menekan amarah.
عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
"Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api.
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR