Namun enggak bisa dipungkiri juga bahwa akses untuk mempelajari keterampilan digital seringkali dibayangi oleh berbagai mitos.
Misalnya, seseorang harus memiliki pendidikan tertentu, atau juga terkait waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Alhasil, karena mitos-mitos tersebut, banyak perempuan Indonesia yang mengurungkan niatnya serta mencari pilihan yang lebih sesuai dengan keadaan keluarganya.
Berkaca dari kondisi yang ada, Practicum punya misi untuk memberikan dan membuka kesempatan belajar digital dan teknologi seluas-luasnya di seluruh dunia.
Practicum juga ingin memberikan aksesibilitas bagi setiap orang untuk memiliki karir dan kehidupan yang lebih baik lagi.
Untuk itu, Practicum menciptakan program digitalnya untuk bisa dijalankan siapa saja baik dengan paruh waktu maupun penuh waktu.
"Practicum percaya akan potensi dari teknologi untuk membuka dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan mendukung seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkuat dan menambah keterampilan serta kecakapan digital, termasuk untuk perempuan." ujar Herdian Mohammad, Southeast Asia Director Practicum.
Berdasarkan data dari rilis yang diberikan, saat ini lebih dari sepertiga murid di Indonesia adalah perempuan yang datang dari berbagai macam latar belakang, seperti murid dan bahkan bidan.
Jenny Drezin, VP Global Communications Practicum menambahkan, "Practicum memberikan akses seluasnya untuk menjadi tenaga digital siap kerja di seluruh dunia. Dengan program yang fleksibel dan praktis, Practicum memberikan kesempatan bagi perempuan dengan latar belakang apapun".
Baca Juga: 5 Sosok Perempuan Internasional Ini Bisa Jadi Inspirasi #6eYourSelf!
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR