Ini perlu dilakukan untuk memastikan sakitnya apa, karena gejala awal antraks mirip dengan penyakit lain.
2. Hindari membedah hewan ternak yang mati secara mendadak.
"Karena tidak tahu matinya karena apa, itu untuk mencegah agar (jika benar terkena antraks), bakteri antraks tidak keluar dari badan hewan yang meninggal," ujarnya.
3. Mengubur hewan yang sakit dan meninggal dengan benar.
"Dikuburnya seberapa dalam? Semakin dalam semakin baik untuk mencegah hewan-hewan liar membongkar makam yang sudah dibuat," jelasnya.
4. Melakukan desinfeksi lingkungan dengan desinfeksi panas, untuk mematikan spora antraks.
"Spora ini tahan dengan lingkungan sampai 40-50 tahun, tapi dia tidak tahan terhadap panas, pemanasan basah sekitar 100 derajat celcius sedangkan pemanasan kering sekitar 120 derajat celcius," kata dokter Radhiyan.
"Jadi semisal ada yang terduga mati, dalam proses penguburan bisa juga dilakukan bersamaan dengan pembakaran. Jadi kalaupun ada potensi terkena antraks, spora-sporanya biar mati," pungkasnya.
(*)
Baca Juga: Waspada saat Idul Adha, Ini 6 Tanda Kita Terlalu Banyak Makan Daging
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR