Selain itu, adanya bank sampah juga berdampak penting bagi lingkungan.
Berdasarkan data yang ada, bank sampah berhasil mengumpulkan sampah mencapai 136.860,20 ton.
Sementara itu, jumlah sampah yang dimanfaatkan dan didaur ulang sebesar 5.227,73 ton.
Enggak hanya itu, terkait sampah plastik, bank sampah juga menjadi wadah yang efektif untuk mengurangi beban limbah plastik yang tercecer di TPA maupun lingkungan.
Juga meningkatkan daur ulang plastik, dan memberinya nilai ekonomi sesuai pedoman 3R (reuse, reduce dan recycle).
Komitmen untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan, Unilever Indonesia terus mendorong potensi Bank Sampah sebagai mitra inti dalam upaya berkelanjutan guna menangani permasalahan sampah plastik.
"Sejak 2008, kami telah membina 4.000 Bank Sampah di 50 kabupaten/kota yang tersebar di 11 provinsi. Kemitraan ini telah membawa banyak kemajuan bagi masyarakat dan lingkungan," ujar Maya Tamimi, Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Foundation.
Berkah dari bank sampah turut dirasakan oleh Sri Endarwati, Direktur Bank Sampah
Induk GESIT, salah satu Bank Sampah binaan Unilever Indonesia.
"Sampah mengubah hidup saya dan teman-teman pengurus karena ‘keuntungan’ yang didapatkan sangat banyak. Kami bisa beramal, menjaga lingkungan, mempererat hubungan antar komunitas, hingga memperluas koneksi. Alhamdulillah, Bank Sampah Induk GESIT saat ini memiliki 250 Bank Sampah anggota, dan setiap harinya menerima berbagai macam jenis sampah dari 10 Kecamatan di wilayah Jakarta Selatan." ujarnya.
Oiya, dalam acara kunjungan ke Bank Sampah Induk GESIT, Unilever Indonesia juga melakukan sosialisasi tentang “U-Refill”, sistem isi ulang yang hadir di bank sampah binaannya.
Baca Juga: Aksi Relawan di Circular City Clean SayaPilihBumi 2023 Bantu Wujudkan Jakarta Bebas Sampah
Sistem ini adalah contoh penerapan ekonomi sirkular yang mengedepankan pentingnya
perilaku bijak sampah, yaitu penggunaan kembali dan daur ulang, serta pengurangan penggunaan plastik.
Di 817 titik gerai yang berpartisipasi, termasuk di bank sampah binaan Unilever, konsumen dapat membeli produk Rinso, Sunlight dan Wipol tanpa kemasan.
Pembeli cukup membawa kemasan bekas atau kosong untuk diisi ulang, dan membeli produk dengan harga yang lebih ekonomis.
Itu dia beberapa peran penting keberadaan bank sampah yang perlu generasi muda ketahui.
Peduli lingkungan, yuk dukung terus keberadaan bank sampah ya, girls!
Lebih bagus lagi, kalau kita pun bisa turut serta berpartisipasi di dalamnya.
Baca Juga: 5 Cara Cegah dan Kelola Sampah Sisa Makanan untuk Selamatkan Bumi
Source | : | liputan,Press Release |
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR