Girls, kita mungkin telah mendengar atau membaca informasi tentang ledakan bom dan penembakan di Sarinah, Jakarta, pada Kamis (14/1/2016). Berbagai informasi yang beredar sangat beragam dan ada pula yang menimbulkan kepanikan banyak orang. Agar kita bisa mendapat informasi yang enggak simpang siur, kita bisa melihat kronologi ledakan bom dan penembakan di Sarinah Jakarta, seperti dilaporkan di Kompas.com.
Baca juga: 10 Fakta Hacker Anonymous Yang Menyerang Para Teroris Paris Lewat Internet
Ledakan bom dan penembakan di Sarinah Jakarta
Sekitar empat ledakan dan aksi baku tembak terjadi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016) sekitar pukul 10.50 WIB. Demikian dilaporkan wartawan Kompas TV, Pieter Chandra, di lokasi kejadian. "Ledakan pertama terjadi di pos polisi, kemudian terjadi tembak-tembakan antara polisi dan beberapa orang yang diduga pelaku," kata Pieter.
Bukan bom, tapi granat
Kadiv Humas Mabes Polri Irjan Anton Charliyan memastikan ledakan di Jalan Thamrin bukan merupakan bom, melainkan granat. "Betul terjadi ledakan di daerah sini. Berdasarkan informasi, bukan bom (bunuh) diri, melainkan granat dari sepeda motor," kata Anton di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Ledakan tersebut terjadi sebanyak tiga kali. Anton belum memastikan jenis granat tersebut. Saat ini, situasi di Thamrin masih menegangkan. Masih ada setidaknya dua orang tergeletak di dekat pos polisi Sarinah.
Setelah ledakan, seorang pemuda menembak ala koboi
Selain ledakan yang terjadi di dekat Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, ada penembakan yang dilakukan oleh pelaku yang bergaya ala koboi. Seorang polisi tertembak.
Seorang karyawan Bank Syariah Mandiri, Husaini (52), mengatakan, ledakan pertama terjadi sekitar pukul 10.30 di dekat kafe Starbucks, Sarinah. Warga yang berada di sana lari berhamburan.
Tiga menit kemudian, ia melihat ada seorang anak muda dengan mengenakan kaus dan celana jeans membawa senjata laras pendek di tengah Jalan MH Thamrin dekat pos polisi di sana.
"Bawa sarung senjata juga. Gayanya kayak koboi," kata Husaini. Pelaku menembak secara membabi buta ke segala arah. Ia juga menembak seorang polisi di pos tersebut. Polisi itu kemudian lari mendekati Husaini yang tengah berjalan di dekat Starbucks. "Tolong, Pak, saya tertembak," kata polisi tersebut sambil memegang perut yang berdarah.
Ia kemudian membawa polisi tersebut menjauh dari lokasi kejadian, sementara pelaku masih di tempat semula. Enggak lama kemudian, terdengar satu ledakan cukup keras di pos polisi. Setelah itu, terdengar beberapa ledakan yang tidak begitu keras.
Baca juga: 4 Alasan Kenapa Orang Mudah Percaya Berita Hoax
12.00 WIB: Jumlah korban
Empat orang dipastikan tewas dalam peristiwa ledakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Satu orang di antaranya polisi. "Ada empat korban tewas, tiga warga sipil dan satu polisi," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis.
Satu polisi tersebut terkena ledakan granat, sedangkan tiga orang lainnya belum dipastikan penyebab kematiannya. Selain itu, ada dua polisi lagi yang terkena tembakan. Namun, keduanya selamat dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: 6 Berita Hoax Tentang Tragedi Penyerangan di Paris
12.50 WIB: Polisi memburu kelompok bersenjata di Gedung Djakarta Theatre
Polisi dan TNI menambah pasukan elite untuk memburu kelompok bersenjata yang diduga masih ada di Gedung Djkarta Theatre, Kamis (14/1/2016). Pasukan tersebut lengkap dengan senjata laras panjang dan rompi anti-peluru.
(foto: kahfi dirge cahya/kompas.com)
Pantauan Kompas.com, tampak ada puluhan dari tim elite TNI. Mereka langsung masuk menggunakan sepeda motor. Selain itu, ada Tim Jihandak Denzipur-3/TNI AD, juga tim elite dari Brimob dengan pakaian serba hitam. Tampak mereka langsung masuk dan mengarah ke Gedung Djakarta Theatre. Ada sekitar tiga mobil barracuda yang diperbantukan di lokasi.
12.50 WIB: Polisi pastikan ledakan dan penembakan hanya terjadi di Sarinah
Kepolisian memastikan ledakan dan penembakan yang terjadi pada Kamis (14/1/2016), hanya terjadi di wilayah Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. "Yang lain tidak ada peristiwa serupa. Hanya di Sarinah," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Agus Rianto kepada Kompas.com, Kamis siang.
Sebelumnya, setelah pemberitaan ledakan dan penembakan di wilayah Sarinah di Jalan MH Thamrin, beredar di media sosial peristiwa serupa di tempat lain. Beberapa tempat yang diisukan terjadi ledakan, antara lain Palmerah, beberapa kantor Kedutaan Besar dan Alam Sutera. Namun, tidak jelas sumber berita tersebut.
Baca juga: 5 Cara Tidak Panik Ketika Terjadi Serangan Teror
(sumber: kompas.com, foto: twitter.com)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR