Ratusan orang tewas dan terluka akibat serangan bom bunuh diri dan penembakan di Paris, seperti ditulis di Tempo.co. Para pelaku mendesain aksi mereka di enam lokasi berbeda, seperti bar dekat Stade de France, tempat berlangsungnya pertandingan sepak bola antara Prancis dan Jerman, balai konser Bataclan, restoran Le Petit Cambodge, Rue Charonne, Avenue de la Republique, dan Rue Beaumarchais. Ini dia 4 kisah menegangkan yang dialami para korban dan saksi mata tragedi Paris.
Baca juga: 10 Video Boyband Kpop Dengan Dance Paling Keren
Kisah sang penyelamat yang terkena tembakan
Kisah lain dituturkan Daniel Psenny, wartawan harian berpengaruh Perancis, Le Monde. Tempat tinggalnya di lantai dua sebuah gedung apartemen terletak di belakang Bataclan. Dia sedang bekerja di rumah ketika mendengar bunyi seperti petasan. Dia mengira itu suara televisi, tetapi bunyinya begitu keras sehingga dia pergi ke jendela.
Dia menyaksikan orang- orang berhamburan keluar dari pintu darurat Bataclan, dan suara tembakan terus terdengar. Seorang perempuan bergantungan di jendela lantai dua. Dia sadar bahwa ini sesuatu yang serius.
Psenny berlari turun ke lantai dasar untuk membuka pintu gedung agar orang-orang bisa berlindung.
Bersama seorang lain, dia menarik masuk seorang pria yang tergeletak di trotoar. Saat itulah dia merasa sebuah petasan meledak di lengan kirinya.
Le Monde mengatakan, peluru yang ditembakkan dari sebuah jendela menembus lengan kiri Psenny. Menjelang pukul 03.00, Sabtu dini hari, dia dibawa ke Rumah Sakit Georges Pompidou. Dia menanti dioperasi bersama 30-an korban lainnya yang dibawa ke RS itu.
Video yang diambil oleh Psenny dari jendelanya memperlihatkan kepanikan dan kengerian yang terjadi di Bataclan. Terdengar juga suara Psenny yang berulang-ulang bertanya, "Apa yang terjadi?" Kita bisa melihat video amatir yang diambi Psenny di sini, girls.
(foto: cnn.com)
Situasi di luar teater Bataclan. Orang-orang yang terluka dievakuasi.
Baca juga: 5 Pelajaran Penting Dari Foto dan Video Mesum Remaja Yang Beredar di Internet
Kisah 10 menit yang mengerikan
"Mereka enggak berhenti menembak. Ada darah di mana-mana, jenazah di mana-mana. Semua orang berusaha untuk melarikan diri," kata Pierre Janaszak, seorang penyiar radio yang berada di teater konser Bataclan.
Saat jeritan menggema dan orang-orang berlarian menginjak mereka yang cedera atau tewas untuk mencari pintu keluar atau tempat bersembunyi, para militan itu menyandera yang tertinggal, lalu mulai membunuhi mereka.
"Kami mendengar orang- orang menjeri, terutama para sandera, dan ancaman dari para penyerang," kata Charles, seorang penyintas berusia 34 tahun. Bersama sekitar 20 orang lainnya, dia melarikan diri ke sebuah toilet. Dia naik ke langit-langit dan bersembunyi meringkuk di ruang sempit di bawah atap.
Julien Pearce, reporter radio Europe 1 yang berada di Bataclan menggambarkan "10 menit yang mengerikan" ketika orang-orang bersenjata yang mengenakan pakaian warna hitam itu dengan tenang melepas tembakan. "Itu adalah pertumpahan darah," katanya.
"Orang-orang berteriak, menjerit, dan semua berbaring di lantai. Dan itu berlangsung 10 menit, 10 menit, 10 menit yang mengerikan, semua orang menelungkup di lantai menutupi kepala mereka."
"Kami mendengar begitu banyak bunyi tembakan dan para teroris itu sangat tenang, sangat penuh tekad. Mereka mengisi ulang peluru 3 atau 4 kali," kata Pearce, yang berhasil menemukan pintu keluar ketika para penyerang mengisi peluru.
Wartawan itu membawa keluar seorang gadis remaja yang berlumuran darah dan menggotongnya ke sebuah taksi, lalu menyuruh pengemudi membawanya ke rumah sakit.
(foto: cnn.com)
Salah satu korban selamat dari tragedy penembakan di Bataclan.
Baca lebih lanjut: 4 Kisah Menegangkan Yang Dialami Para Korban dan Saksi Mata Tragedi Paris (Bagian 1)
(sumber: kompas.com, foto: cnn.com)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR