Situasi di luar teater Bataclan. Orang-orang yang terluka dievakuasi.
Baca juga: 5 Pelajaran Penting Dari Foto dan Video Mesum Remaja Yang Beredar di Internet
Kisah 10 menit yang mengerikan
"Mereka enggak berhenti menembak. Ada darah di mana-mana, jenazah di mana-mana. Semua orang berusaha untuk melarikan diri," kata Pierre Janaszak, seorang penyiar radio yang berada di teater konser Bataclan.
Saat jeritan menggema dan orang-orang berlarian menginjak mereka yang cedera atau tewas untuk mencari pintu keluar atau tempat bersembunyi, para militan itu menyandera yang tertinggal, lalu mulai membunuhi mereka.
"Kami mendengar orang- orang menjeri, terutama para sandera, dan ancaman dari para penyerang," kata Charles, seorang penyintas berusia 34 tahun. Bersama sekitar 20 orang lainnya, dia melarikan diri ke sebuah toilet. Dia naik ke langit-langit dan bersembunyi meringkuk di ruang sempit di bawah atap.
Julien Pearce, reporter radio Europe 1 yang berada di Bataclan menggambarkan "10 menit yang mengerikan" ketika orang-orang bersenjata yang mengenakan pakaian warna hitam itu dengan tenang melepas tembakan. "Itu adalah pertumpahan darah," katanya.
"Orang-orang berteriak, menjerit, dan semua berbaring di lantai. Dan itu berlangsung 10 menit, 10 menit, 10 menit yang mengerikan, semua orang menelungkup di lantai menutupi kepala mereka."
"Kami mendengar begitu banyak bunyi tembakan dan para teroris itu sangat tenang, sangat penuh tekad. Mereka mengisi ulang peluru 3 atau 4 kali," kata Pearce, yang berhasil menemukan pintu keluar ketika para penyerang mengisi peluru.
Wartawan itu membawa keluar seorang gadis remaja yang berlumuran darah dan menggotongnya ke sebuah taksi, lalu menyuruh pengemudi membawanya ke rumah sakit.
(foto: cnn.com)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR