Beragam aplikasi smartphone tersedia untuk menambah kecerdasan hape. Namun, perlu diingat bahwa smartphone punya keterbatasan pada kapasitas penyimpanan dan ketahanan baterai.
Selain itu, aplikasi yang terlalu banyak juga bisa memengaruhi performa ponsel. Untuk itu, lebih baik kita mulai lebih teliti dalam memilih aplikasi apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Jika smartphone sudah telanjur lelet, ada baiknya menghapus beberapa aplikasi yang memakan memori dan baterai paling banyak.
Seperti ditulis di KompasTekno, Sabtu (25/7/2015), dari Androidpit, berikut ini beberapa aplikasi Android yang sebaiknya dilengserkan dari smartphone:
Baca juga: 13 Fakta di Balik I-Doser, Aplikasi yang dibilang 'Narkoba Digital'
1. Facebook
Sebagian besar pengguna smartphone punya aplikasi jejaring sosial ini karena langsung tersedia di hape baru. Facebook memungkinkan pengguna terhubung dengan orang-orang kapan pun dan di mana pun. Popularitasnya pun sudah lama terjaga.
Namun, ada harga yang harus dibayar untuk menggunakan aplikasi ini. Enggak hanya boros kapasitas penyimpanan karena fitur dan notifikasinya, Facebook untuk Android juga boros baterai. Untuk tetap bermain Facebook di ponsel, pengguna cukup menyediakan shortcut untuk membuka situs Facebook pada browser. Ini akan jauh menghemat kapasitas dan baterai dibandingkan mengakses dari aplikasi.
2. Aplikasi cuaca
Aplikasi cuaca penting untuk mengetahui apakah pengguna harus membawa payung karena sebentar lagi akan hujan, atau sebaiknya menggunakan kaos tipis karena matahari sedang terik-teriknya. Namun, pembaruan secara berkala dari aplikasi tersebut akan memakan banyak daya. Sebagai alternatif, sebaiknya gunakan fitur Google Now untuk menanyakan informasi cuaca.
3. Anti-virus gratis
Ancaman virus pada smartphone memang bikin was-was. Namun, aplikasi antivirus dan pelindung keamanan Android lebih menyebalkan karena akan sangat boros daya baterai. Dibandingkan mengunduh aplikasi antivirus, sebaiknya gunakan saja smartphone secara bijak, baik dalam mengunduh aplikasi, maupun mengunduh konten-konten lainnya. Unduhlah hanya aplikasi resmi dari toko aplikasi Google Play Store.
Lagi pula, Android mengklaim sistem operasinya telah terlindung dari berbagai serangan dan mengakomodasi sistem enkripsi. Google juga disebut semakin tanggap dalam mengidentifikasi dan menghapus aplikasi berbahaya dari Google Play Store.
Baca juga: 5 Aplikasi Terbaik untuk Mencatat Jadwal Menstruasi
4. Aplikasi pembersih dan peningkat kinerja
Aplikasi bersih-bersih sampah di Android, salah satunya Clean Master, menjanjikan pembersihan aplikasi untuk meningkatkan performa ponsel. Sebab, aplikasi-aplikasi yang telah dihapus terkadang menyisakan beberapa data tersembunyi (cached data) yang juga memakan kapasitas memori.
Clean Master, Cleaner, CC Cleaner, Speed Booster, dan aplikasi sejenisnya selain masih menyisakan "sampah", juga akan cepat menghabiskan daya baterai. Selain itu, iklan in-app di dalamnya juga bisa memotong kuota internet. Sebaiknya, aplikasi semacam ini dilengserkan dari ponsel. Pengguna bisa mengambil jalan alternatif dengan beranjak ke "settings" - "apps" - "downloaded" lalu tekan salah satu aplikasi, kemudian pilih "clear cache".
5. Aplikasi browser bawaan Android
Ada banyak pilihan aplikasi browser untuk Android ketimbang harus menggunakan browser bawaan. Salah satunya Chrome untuk Android atau Opera Mini. Aplikasi ini secara utama memiliki fitur untuk mereduksi penggunaan data internet pengguna, yaitu dengan menyusutkan situs yang dikunjungi. Fitur tersebut bisa menghemat penggunaan data hingga 34 persen.
Baca juga: 10 Aplikasi Video Editing Terbaik di Smartphone
(sumber: tekno.kompas.com, foto: tumblr.com)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR