Girls, masalah kabut asap di Pulau Sumatera dan Kalimantan memang memprihatinkan. kaWanku berhasil mengobrol dengan beberapa orang dari Sumatera dan Kalimantan tentang keadaan mereka saat ini. Selain udara yang enggak sehat, terganggunya kegiatan belajar mengajar di sekolah juga menjadi salah satu masalah besar yang mereka hadapi.
(Baca juga: Foto-foto Kabut Asap Kebakaran Hutan di Sumatera & Kalimantan)
Sekolah Enggak Menentu
Defianti, guru SMA 2 Bukittinggi menyebutkan bahwa sekolah terpaksa diliburkan karena kabut asap. "Udara terasa pengap, bikin mata perih, dan lumayan bisa bikin sesak napas. Jarak pandang juga terbatas," ungkap beliau. Hal ini juga berakibat ke kegiatan belajar mengajar. Defianti menyebutkan, "Sekolah kadang diliburkan, kadang enggak. Tergantung ke bagaimana situasi saat itu. Begitu juga dengan ujian yang tengah semester (UTS) yang harusnya berlangsung minggu ini," tambah Defianti.
Ujian Terganggu
Amal (15), siswa SMA 2 Bukittinggi juga mengeluhkan hal yang sama. "Waktu lagi UTS, udah sampai ke sekolah disuruh pulang karena kabut asap yang tebal banget. Sebelum itu sekolah juga pernah diliburkan dua hari. Akibatnya belajar jadi terganggung. Nilai aku juga jadi terganggu," curhat Amal.
Ananda (17), siswa SMA 1 Bukittinggi juga merasakan hal yang sama. "Harusnya Jumat sama Sabtu kemarin ujian, tapi diundur karena sekolah diliburin. Jadinya ujian diganti harinya. Persiapan buat ujian jadi keganggu dan enggak maksimal gitu, deh," cerita Ananda.
2 Bulan Tanpa Matahari
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR