Berita seputar meninggalnya Alfi di kamar kosnya di Tebet, Jakarta Selatan Jumat (10/4/2015) makin ramai diperbincangkan. Apalagi setelah sang tersangka pelaku pembunuhan, RS ditangkap oleh pihak kepolisian (14/4/2015). Tapi, ada satu lagi nih, yang membuat berita ini makin bikin penasaran. Prostitusi online. Ini dia 6 fakta seputar prostitusi online di Jakarta yang makin terbongkar karena kasus ini.
(Baca juga: Pentingnya Ngobrol tentang Seks dengan Orangtua)
Menggunakan Twitter
Dari tersangka, RS, terungkap kalau prostitusi online ini dilakukan dengan menggunakan Twitter. Jasa asusila ini ditawarkan dengan gamblang baik di foto profil dan biodata akun Twitter penyedia jasa PSK. Mulai dari tinggi dan berat badan, warna kulit, hingga tarif.
Janjian via SMS
Dari hasil penelusuran aktivitas akun Twitter Alfi yang bernama lengkap Deudeuh Alfi Sahrin ini diketahui kalau janji temu dilakukan via SMS. Setelah melakukan booking online (bo) melalui Twitter maka obrolan pindah ke SMS. Mengenai tempat bertemu akan dibahas via SMS ini.
Bertemu di tempat kos
Umumnya, mereka bertemu di tempat kos. Seperti dilansir Kompas.com kawasan Tebet Utara 1 menjadi sorotan setelah ada pembunuhan terhadap Alfi. Kawasan ini di kalangan para pengguna jasa prostitusi online. Praktik prostitusi ini juga meresahkan sebagian warga setempat.
(Baca juga: Tips Ngobrol tentang Seks dengan Orangtua)
Bukan hanya Alfi
Pelaku prostitusi online ini bukan hanya Alfi, ada banyak pelaku lainnya. Walaupun dengan kejadian yang menimpa Alfi, mereka masih terus aktif menawarkan jasa via Twitter.
Belum ada undang-undangnya
Penawaran seks lewat media sosial tidak dapat dijerat hukum. Ini karena belum ada UU yang dapat mengancamnya. "Prostitusi online belum diatur dalam undang-undang kita, baik dalam KUHP maupun UU ITE," ujar Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha, pada Kompas.com, Kamis (16/4/2015).
Bisnis berbahaya
Prostitusi online ini sangat berbahaya bagi semua yang terlibat. Seperti yang terjadi pada Alfi, orang yang mencari jasa asusila ini bisa siapa saja. Bisa saja bertujuan buruk atau memang bersifat buruk, karena sebelumnya sama sekali belum kenal. Ini juga berlaku untuk si pencari jasa sendiri. Salah-salah, nyawa yang jadi taruhannya.
(Baca juga: 6 Cara Aman Bermain Dengan Internet)
(foto: tumblr.com, kahfi/kompas.com, theo/wartakotalive.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR