Hari pertama ujian nasional (UN) Bahasa Indonesia berbasis Computer Based Test (CBT) ternyata memunculkan banyak keluhan siswa dan siswi SMKN 12 di Jakarta Utara, Senin (13/4/2015). Pasalnya, cahaya di layar komputer membuat mata kerap sakit dan kepala pusing.
Baca juga: Gangguan Ujian Nasional 2015 Berbasis Komputer di SMAN 8 Pekanbaru
Menatap komputer terus menerus
Devina Ramadhanti (17), siswi SMKN 12, di Jalan Kebon Bawang 15, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengakui kepalanya sakit saat ujian tengah berlangsung. Ia beralasan, karena matanya terlalu fokus ke layar komputer.
"Cahaya komputernya terang. Karena serius juga ngerjainnya, jadi pusing. Mata juga jadi sakit. Di situ sih enggak enaknya kalau ujian sistem CBT," tuturnya saat usai melaksanakan ujian.
Ia juga mengaku, terkadang ia menghentikan tatapannya ke layar komputer dan menatap ke langit-langit. "Habis bagaimana, mata pedes aja. Bagaimana matematika. Pusing saya pastinya. Tapi berdoa saja deh," terangnya.
Sementara itu, pengakuan Roni (17), siswa di SMKN 56 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara mengakui hal yang sama. Walaupun mudah dikerjakan, ia selaku warga di Kawasan Penjaringan mengakui matanya merasa perih lantaran terlalu sering melihat layar komputer.
"Alhamdulillah lancar mengerjakan. Cuman ya pusing tetep. Soalnya cahaya komputernya itu bikin mata sakit. Saya sudah minta pengawas sedikit diredupkan cahayanya, cuma ya begitu. Tetap saja," katanya.
Bagaimana dengan respon positif pelajar soal UN berbasis komputer? Ini dia: Komentar Pelajar SMA Tentang Ujian Nasional 2015 Berbasis Komputer
(panji baskhara ramadhan/tribunnews.com, foto: crymore.net)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR