Ujian Nasional 2015 berbasis komputer mulai diselenggarakan di beberapa sekolah di Indonesia. Ini dia komentar beberapa pelajar SMA tentang Ujian Nasional 2015 berbasis komputer. Sejumlah murid yang mengikuti ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA di SMA Negeri 78, Jakarta Barat, mengaku lebih suka dengan UN berbasis komputer atau computer based test (CBT).
Baca juga: 5 Keunggulan Pelaksanaan Ujian Nasional 2015 Secara Online
Lebih praktis
Mereka beranggapan sistem tersebut dianggap lebih praktis dan tidak memakan waktu seperti saat masih menerapkan soal ujian dengan kertas atau paper based test (PBT).
"Saya lebih suka pakai komputer, enggak susah ngebuletin lembar jawaban, cepat selesai juga. Kata guru, kalau UN online gini, universitas lihat sekolahnya punya nilai lebih," kata Divia (18), murid yang akan mengikuti UN CBT sesi 2 di SMA Negeri 78, Senin (13/4/2015).
Lebih pasti
Divia mengungkapkan bahwa kelemahan lain dari ujian berbasis kertas soal adalah pensil yang sering tidak terbaca saat dipindai. Lain halnya dengan UN CBT, di mana setiap jawaban pasti tercatat dan terdata sebagai jawaban dari peserta ujian.
Lebih gampang
Senada dengan Divia, murid lainnya, Karim (18), juga lebih senang dengan UN sistem CBT karena lebih efektif dan efisien. "Lebih gampang, tinggal ngetik, selesai. Pas awal-awal memang pada belum terbiasa kan, tapi pas sudah coba, ketagihan," tutur Karim.
Lebih fokus satu pelajaran
Karim menambahkan, dengan UN sistem CBT ia bisa lebih fokus dengan satu mata pelajaran per harinya.
Pelaksanaan UN dengan sistem CBT memang dilaksanakan lebih lama ketimbang UN sistem PBT, yaitu enam hari. UN sistem PBT lebih cepat, hanya tiga hari karena per harinya, mata pelajaran yang diujikan ada dua.
Baca juga: 5 Kekurangan Pelaksanaan Ujian Nasional 2015 Secara Online
UN berbasis CBT ini diselenggarakan di tiga SMA dan 26 SMK di Jakarta. Sistem ini diatur langsung oleh teknisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setiap satu unit komputer digunakan untuk tiga kali shift ujian atau sesi, yakni pagi, siang, dan sore.
Sistem digital ini diyakini akan dapat mengurangi risiko kerusakan naskah dan lembar jawaban komputer (LJK). Selain itu, biaya distribusi naskah soal ke seluruh Indonesia dapat ditekan dengan menggunakan sistem komputer.
Ada juga beberapa pelajar yang mengeluh soal sistem ini. Ini dia: Keluhan Pelajar SMA Tentang Ujian Nasional 2015 Berbasis Komputer.
(andri donnal putera/megapolitan.kompas.com, foto: giphy.com)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR