Seorang pelajar, Rangga (16), ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di dalam lemari pakaian di rumahnya di Jalan Pancoran Timur, Jakarta Selatan, Rabu (14/1/2015). Berikut 5 fakta soal kasus bunuh diri remaja Jakarta di lemari pakaian ini.
(Baca juga: Kenapa Remaja Rentan Depresi Dan Bunuh Diri?)
Enggak ada tanda kekerasan
Kepala Unit Reserse dan Kriminalitas Polsek Pancoran, AKP Rusdy Dalby mengatakan, pelajar SMP itu diduga bunuh diri, tetapi motifnya masih dalam penyelidikan.
Peristiwa penemuan tersebut dikatakan oleh sang kakak Wiwin (35) bermula saat saksi ingin membangunkan adiknya karena sudah waktunya ke sekolah. Namun Rangga enggak membuka pintu. Merasa curiga, sang kakak kemudian mendobrak pintu kamar dan menemukan Rangga di dalam lemari yang terbuka sudah dalam keadaan meninggal dan tergantung.
Ditemukan mengenakan seragam sekolah
Rusdy memperkirakan Rangga diperkirakan tewas 12 jam sebelum ditemukan. Saat ditemukan, remaja itu mengenakan baju koko dan celana panjang biru, yang merupakan seragam sekolah yang dikenakannya kemarin.
(Baca juga: Mitos Salah Soal Bunuh Diri Yang Harus Kita Pahami)
Angga anak pendiam
Dari keterangan keluarga yang telah dihimpun oleh polisi, Angga (nama panggilan Rangga) menjadi pendiam semenjak kedua orangtuanya bercerai. "Angga itu orangnya pendiam. Enggak banyak bicara. Kalau di rumah juga enggak banyak ngobrol," kata Suyono (78), ketua RT setempat.
Angga anak yang berprestasi di sekolah
Masih menurut Pak Suyono, Angga juga pelajar yang pandai dan berprestasi. Bahkan, dia sempat disebut-sebut sebagai anak kesayangan gurunya di sekolah.
Orangtuanya bercerai sejak Angga masih bayi
Angga tinggal bersama paman, bibi, dan nenek dari ibunya selama kurang lebih satu tahun. Kedua orangtuanya telah lama berpisah dan masing-masing sudah menikah lagi. Orangtua Angga berpisah saat dia masih bayi dan Angga sempat tinggal beberapa kali bergantian dengan ayah dan ibunya saja.
"Dia pernah tinggal seminggu sama bapaknya, seminggu lagi sama ibunya. Cuma ibunya kan pindah ke Surabaya, jadi dia dititipin ke rumah neneknya. Neneknya juga suka sakit-sakitan," tambah Suyono.
(Baca juga: Penelitian Seputar remaja dan Tindakan Menyakiti Diri Sendiri)
(dwi, andri/megapolitan.kompas.com, foto: tumblr.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR