Cyber bullying
NASUWT (National Association of Schoolmasters Union of Women Teachers) organisasi persatuan guru di Inggris, mengungkapkan kalau bullying terhadap guru di social media lagi tren di Inggris, khususnya di SMP dan SMA. Parahnya, yang mem-bully bukan cuma murid, tapi juga orangtua mereka. Dalam survei pada 1500 orang guru, 60% ngaku pernah jadi korban cyber bullying. Dari situ, 48% ngaku di-bully oleh murid, 40% di-bully oleh orang tua murid dan 12% di-bully oleh keduanya.
Bentuk bullying mulai dari hinaan fisik dan penampilan sambil meng-upload foto guru-guru tersebut, sampai didoakan sakit parah. Menurut Chris Keates, sekretaris jenderal NASUWT, cyber bullying yang dilakukan terhadap guru di socmed ini mengganggu kesehatan dan ketenangan mental para guru, serta merusak rasa percaya diri mereka dalam bekerja.
Siksaan mental
Ang adalah seorang guru di Singapura mengatakan banyak muridnya yang sering memberontak dan bersikap kasar pada para guru, khususnya guru pengganti. "Saat guru lagi menulis di depan kelas, murid-murid mempersiapkan bola kertas. Ketika sang guru berbalik, bola-bola kertas itu dilempar padanya," cerita Ang. Bullying yang dilakukan mulai dari kata-kata sampai siksaan mental. Biasanya saat guru pengganti mengajar, siswa akan menutup telinga mereka. "Guru-guru ini merasa itu adalah penyiksaan mental bahkan membuat mereka jadi takut masuk kelas," ungkapnya.
Baca juga: Ide Kado Untuk Guru dari Tradisi Hari Guru di Korea
Pelecehan seksual
Salma Roy, seorang guru sekolah menengah di Singapura mengungkapkan bahwa banyak guru di sekolahnya yang menangis dan mengadu karena banyak murid yang menolak mengerjakan tugas dan menghasut teman mereka untuk melakukan hal yang sama, kemudian menantang si guru agar enggak memberikan tugas baru.
Penulis | : | Aisha Ria Ginanti |
Editor | : | Aisha Ria Ginanti |
KOMENTAR