"Pernah ada suatu kasus besar di mana seorang guru cewek dikelilingi murid-murid cowok dengan dalih ingin bertanya tentang PR. Tapi saat suasana gaduh, beberapa siswa meraba-raba tubuh guru tersebut," cerita Salma. Sang guru pun trauma, berhenti mengajar dan harus mendapatkan perawat dari psikiater karena pelecehan seksual yang dialaminya.
Memukuli guru
Setelah mengajar selama 23 tahun, Marianne seorang kepala sekolah di Singapura mengaku pernah menjadi saksi tindakan bullying fisik yang dilakukan oleh salah satu murid kepada beberapa orang guru. "Siswa tersebut memukul gurunya lalu memukul guru lainnya. Itu sangat keterlaluan," ungkap Marianne. Akibat kejadian itu para guru yang jadi korban harus menjalani masa konseling untuk memulihkan kondisi mereka dan murid yang mem-bully diskors untuk waktu yang cukup lama.
Gimana dengan di Indonesia? Di Indonesia belum pernah muncul kasus besar tentang bullying terhadap guru, mungkin karena guru di sini tegas dan kita masih memegang norma kesopanan dengan cukup baik. Tapi bukan berarti enggak pernah terjadi, lho. Misalnya menjahili si guru dengan membocorkan ban mobil atau motornya atau sengaja http://www.kawankumagz.com/adminnyaonyit/newArticle/35/19ramai-ramai enggak masuk kelas saat jam pelajarannya. Atau bahkan kita mungkin suka ya ngomongin dan mengata-ngatai mereka di socmed, alias melakukan cyber bullying tanpa disadari. Sesebal atau marah apa pun kita pada seseorang, mem-bully mereka tentu aja enggak benar, karena enggak ada orang yang layak untuk di-bully. Toh, kita pun enggak mau kan di-bully. So be wise with what we do, girls!
Baca juga: Trik Mendapat Perhatian Positif Dari Guru Di Kelas
Penulis | : | Aisha Ria Ginanti |
Editor | : | Aisha Ria Ginanti |
KOMENTAR