Awalnya cuma lihat-lihatan malu-malu kucing, udah jadian mulai pegangan tangan. Lama-lama, cium pipi, kening, bibir dan eits, makin lama kenapa gaya pacaran makin meningkat ya?
(Baca juga: Mitos Seks yang Dipertanyakan Remaja)
Sebut saja X, dia pacaran udah lima bulan. X ngaku gaya pacarannya sekarang nggak cuma sebatas cium pipi aja, tapi udah ke "main tangan" ke alat vital pacarnya. Belakangan dia deg-degan juga, takut kejadian hal-hal negatif.
Gaya pacaran beresiko tinggi
Tingkah laku pacaran, kata Fredrick Dermawan Purba M.Psi., Psi. psikolog relasi percintaan dan keluarga, terbagi menjadi empat. Ada yang tidak berisiko, berisiko rendah, sedang dan tinggi pada kehamilan serta Penyakit Menular Seksual (PMS).
"Saat kamu dan pacarmu berpelukan, berciuman dan saling menyentuh alat kelamin dan saling membantu masturbasi (dengan tangan), dapat dikatakan kalian sedang melakukan perilaku seksual yang berisiko sedang. Artinya, ada cukup besar kemungkinan kamu dapat tertular penyakit. Hal ini didasari dari asumsi, salah satu dari kalian memiliki infeksi menular seksual, sehingga dapat menularkan ke pacarnya," terang Frederick.
(Baca juga: 8 Alasan Kita Enggak Boleh Melakukan Hubungan Seks Sebelum Nikah)
Gaya pacaran makin meningkat
Tapi, lanjut Fredrick, yang harus menjadi perhatian adalah perilaku seksual ini cenderung meningkat seiring berjalannya waktu.
"Karenanya perlu bagi kamu dan pacarmu untuk menambah pengetahuan tentang perilaku seksual yang aman, sering mengingatkan agar tidak melanjutkan pada risiko yang lebih tinggi serta mengurangi frekuensi bermesraan yang berisiko tersebut," jelasnya.
Akibat lain yang bisa terjadi pada cewek adalah infeksi yang lebih berat. Karena muncul virus, bakteri, jamur, atau protozoa. Untuk mencegah infeksi, ada baiknya kamu stop gaya pacaran seperti ini.
(Baca juga: Seks di Mata Cowok)
(ega/hai-online.com, foto: tumblr.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR