Feminis atau feminist adalah orang yang menganut paham feminisme. Sementara feminisme adalah kesetaraan gender dan menginginkan adanya kesempatan bagi setiap orang tanpa memandang jenis kelamin. Mungkin kita bisa mengutip pendapat Chimamanda Ngozi Adichie, penulis cewek asal Nigeria, feminis itu adalah orang yang percaya adanya kesetaraan dalam bidang sosial, politik dan ekonomi dari kedua jenis kelamin. Contoh paling gampang adalah soal kuliah. Sering terjadi kalau dalam keluarga ada satu cewek dan satu cowok, yang lebih mendapat dukungan untuk kuliah adalah cowok. Atau soal mitos kalau cewek harus jago masak dan mengurus rumah. Padahal kan, memasak dan beres-beres rumah itu bisa dilakukan oleh cewek dan cowok.
(foto: betcheslovethis.com)
Feminis bukan berarti anti cowok
Selama ini ada kesalahpahaman kalau cewek feminis itu anti cowok, bahkan lebih ekstrimnya kelak mereka jadi kaum lesbian. Isu ini berawal dari sejumlah kampanye untuk melawan kampanye feminis. Dalam kampanye ini didengung-dengungkan kalau feminis itu berarti anti cowok. Ini diperkuat dengan beberapa tokoh radikal feminis yang anti cowok, seperti Marilyn French yang bilang 'All men are rapists and that's all they are' atau Valerie Solanas yang menyamakan cowok dengan binatang dan mesin seks. Ucapan mereka sering dikutip dan dianggap sebagai pandangan keseluruhan feminis. Padahal, feminisme enggak menganut paham 'anti cowok'.
(foto: tumblr.com)
Feminis radikal
Seperti juga berbagai aliran yang ada di dunia ini, semuanya ada dalam satu garis lurus dari yang sangat longgar, moderat hingga ekstrim/radikal. Sebenarnya, jumlah feminis yang radikal lebih sedikit dibandingkan feminis moderat yang enggak menganggap cowok itu makhluk yang harus dibenci.
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR