Liana manggut-manggut.
Dengan kesal hatiku bertanya-tanya: Kok Bisa???
***
Aku bingung kenapa keranjang-keranjang lemon itu masih ada di teras rumah. Bukankah, harusnya tadi pagi seluruh lemon sudah dijemput pembeli. Penjual buah dengan kiosnya di sebelah pasar ikan.
Kakiku tak berhenti membuka pintu rumah.
"Ma... Mama...?" Tak ada jawaban dari Mama. Aku berlari ke dapur. Ke kamar, ke loteng. Ke warung Bi Inah. Tapi Mama tak ada.
Kutemukan ponsel butut milik Mama. Ada sebuah pesan yang sudah terbuka. Dari sebuah nomor, entah nomor siapa.
Aku tak bisa menahan diri untuk tidak membacanya. Kueja setiap huruf dengan cepat. Dan aku tahu. Tahu bahwa, pasar ikan dan kios di sebelahnya telah terbakar. Pagi tadi. Lalu... aku tidak tahu harus bilang apa saat memandangi keranjang-keranjang, berisi ratusan lemon itu.
***
"Ma, apa Tuhan enggak suka Dinda pakai kerudung?" kupandang Mama yang duduk di teras depan rumah. Mama cuma diam. "Kenapa kebakaran itu datang tiba-tiba? Kenapa harus di saat lemon kita siap dibeli orang?"
Mama masih diam. Tapi aku yakin, kilauan bintang di langit sana tetap berpendar. Tak padam, tak juga diam.
Kuambil sebuah lemon. Kukupas dengan kedua tangan. Tanpa dicuci. Rasa kecut menyebar ke seluruh lidah saat aku menggigit lemon itu. Asam. Tapi jauh lebih asam apa yang kurasakan.
Setelah itu aku tak merasakan apa pun kecuali pelukan mama dan bisikan-bisikan hangatnya, "Tuhan sayang kita. Kamu enggak boleh menyakiti diri sendiri.... Tuhan sayang kita. Tuhan sayang kita. Tuhan sayang kita. Tuhan sayang kita. Tuhan sayang kita. Tuhan sayang kita."
***
Hari kerudung sedunia memang sudah lewat. Jauh berhari-hari yang lalu. Tapi di hari inilah, aku berdiri dengan sebuah kerudung.
Liana, temanku yang jahil itu punya kebiasaan baru. Bukan, bukan menyembunyikan sepatuku. Bukan juga menarik-narik kerudungku. Tapi sibuk mengajarkanku cara berkerudung yang baik dan cantik, dan juga yang tentu saja yang, ehm ... irit.
Keranjang-keranjang lemon itu? Aku dan mama menjualnya langsung ke pasar lain. Dan kamu tahu kenapa lemon itu berukuran kecil? Bukan karena Tuhan tidak adil. Tapi karena sedikit asam pun cukup, untuk membuat kita mengerti, tentang kehidupan yang begitu ... manis.reddit.com, buzzfeed.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR