Timku langsung menghampiri dan memelukku di tengah lapangan saat itu juga. Aku masih terdiam. "Lo keren banget, Mik! Ya, walaupun kita nggak juara satu, tapi gue berasa jadi juara hari ini" Ucap Sarah. Dan ucapan serupa dari timku.
"Thanks udah jadi kapten buat tim kita, Mik!" Ucap Anna sambil memelukku. Dan kemudian kami kembali ke bench.
"Nice game, Mika! Saya bangga sama kamu. Kamu main bagus hari ini. Kita sudah berusaha keras hari ini, menjadi juara dua sungguh luar biasa karena sebelumnya kita belum pernah sejauh ini, iya, kan, kapten?" Ucap pelatih sambil merangkulku.
Kapten? Aku merasa bahagia sekali hari ini.
***
"Gue duluan ya, Mik! Lo dijemput?" Tanya Sarah.
"Oh, iya. Nanti papa gue jemput kok" Jawabku seraya tersenyum. Sarah menepuk pundakku dan pergi menuju mobilnya. Aku hanya bisa celingukan, menunggu papa datang menjemput.
"Bener, kan kata gue, buzzerbeater?"
Aku menoleh. Oh, senior itu?
Aku hanya tersenyum, "Iya, lo bener" Ucapku. "Kapten, kan?" Tanyanya lagi. "Yep, lo bener, gue bisa jadi kapten. Ya, gue juga nggak nyangka bisa kayak gitu" Ucapku.
Dia mengacak rambutku, "Lo pasti bisa jadi kapten yang hebat".
Aku tersenyum.