"Oh," Raga menjawab datar. Elma menatap Raga, mencoba menebak apa yang Raga pikirkan melalui kerut wajahnya.
"Ya, menyedihkan sekali..." Elma berguman.
"Apa?" mata Raga melebar. Suara Elma tak jelas di telinganya.
"Jangan menyiksa diri sendiri, tahu! Kamu lagi mikirin Rhein, kan?"
"Apa?" Raga pura-pura melebarkan mata dua kali lipat.
"Buang deh, semua hal tentang Rhein," ucap Elma pelan, menatap Raga tajam.
"Sok tahu, lo!" tawanya sumbang.
"Gue emang tahu, kok!" Elma memeletkan lidah.
"Salah nggak sih, kalau gue suka sama seseorang..." Raga menunduk.
"Nggak salah!"
"Dengan keadaan gue yang seperti ini? Buta warna..."
"Nggak salah! Itu bukan masalah besar." Elma menjawab tegas. Pertanyaan ini sudah berkali-kali ia dengar dari mulut Raga.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR