Aku tertawa kecil. "Nah,"jawabku sambil menggelengkan kepala. Aku menyadari dia hanya 3 inci lebih pendeek dariku. Stacie pun masih lebih pendek dari itu.
"So a- a-are you a transporter?" tanyaku.
Ia tersenyum simpul dan menjawab dengan melodi yang tadi aku dengar di kelas saat ia bernyanyi kecil, "You may say I'm a transporter but I'm not the only on."
Nyanyiannya terdengar tidak lebih baik dari sebelumnya, lennon gadungan.
Ia mengulurkan tangannya, "Jonathan, please call me Mimi."
Aku membalas dan menjabat tangannya, "Well, hello Mimi..."
Aku baru menyadari bahasa Inggrisnya tidak buruk-buruk amat. Pantas saja, ia punya kekasih cowok Inggris! Daaan... ia juga tidak sombong-sombong amat.
"Jonathan... Jonathan... how about Nate? Nate. Nate , sounds good."
Aku tertegun. Hanya Stacie yang memanggilku Nate, bahkan Mum masih memanggilku Nathan.
Aku menganggukkan kepalaku, "Yeah, it'll be good if you call me Nate."
"Mimi," ujarku, "You must really like a treat."
"Hell yeah! Will ya'?"
Aku menganggukkan kepala, begitu senang aku dapat membuat Mimi tersenyum "What do you want?"
Ia pun menjawab,"Hot Caramel Macchia to Grande please."
Aku mengulurkan tanganku, "Shall w transport? Anyway, anything else?"
Ia pun bertriak, "Taco Bell!"
***
Oleh: Ayu Meutia Azevy
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR