Punya gebetan memang seru. Tapi kalau nunggu terus tanpa usaha juga sia-sia. Tetapkan hati, dalam tiga puluh hari kita bakal dapetin jawaban solid cinta kita bertepuk sebelah tangan atau enggak. Follow this rules, girls.
Day 1-3: Fun Days
Ini adalah hari-hari awal yang seru. Kita senang banget melihat apapun yang dia lakukan. Di hari-hari awal ini pastikan kita tahu di mana dan kapan pun dia berada. Enggak perlu hapalkan jadwalnya. Setidaknya, kita bersama teman-teman bisa pura-pura berada di tempat yang sama dengan dia berada. Psst, jangan jadi stalker ya!
Day 4-7: Make Him Notice
Di hari-hari ini, kalau kita udah beredar di tempat-tempat dia, biarkan dia ngeh dengan sendirinya keberadaan kita. Enggak usah dandan dan bertingkah berlebihan. Cukup selalu tersenyum dan ceria bakalan membuat semua orang (termasuk sang gebetan) tahu ada cewek cantik (baca: kita) di sana. Siapa sih yang enggak akan melirik cewek unbeatable seperti kita. Hehehe.
Day 8-10: Make a Move
Yes, sepertinya dia udah mulai sadar dengan kita. Seganteng atau se-cool apapun seorang cowok, mereka tetap malu untuk mulai menyapa duluan. Kita juga lah pasti. Agar caranya lebih halus, duduk di sampingnya aja ketika jam pelajaran. Obrolan ringan itu pasti dengan sendirinya akan mengalir. Asal, kita enggak usah deh sok jaim.
Day 11-14: Talk More
Obrolan ringan udah lancar. Mulai obrolan di luar sekolah, misalnya dengan menanyakan PR atau tugas sekolah yang diberikan via SMS atau BBM. Kalau belum tukeran nomor telepon, kita bisa minta no teleponnya dengan santai. Misalnya dengan kata-kata seperti ini "Eh, minta no atau pin loe dong. Siapa tahu, suatu saat gue butuh" Enggak masalah kok bilang begitu. Beneran deh!
Day 15-18: Evaluation Days
Saat-saat ini nih yang bikin deg-degan. Biasanya, kalau seorang cowok tertarik, dia bakal semakin intensif untuk menghubungi kita. Tapi, kalau dia enggak pernah menghubungi kita. Bahkan, kita terus yang memulai menghubungi dia. Hmm, sepertinya dia memang enggak tertarik, gals! Udahlah, tutup buku tentang cerita dia. Okay!
Kalau gebetan udah mulai intensif berkirim pesan. Sebaiknya jangan langsung selalu dibalas. Biarkan dia menunggu agak lama, lalu barulah kita balas pesannya. Seru juga tuh kalau akhir percakapan dibiarkan berakhir tanpa salam perpisahan. Si gebetan pasti tambah penasaran.
Kalau si gebetan hanya menghubungi ketika dia butuh, tapi frekuensi berhubungannya semakin sering. Kita bisa sedikiiiit aja curiga mungkin dia memang suka dengan kita.
Day 19-22: First Date!
Untuk gebetan yang sudah enggak pernah menghubungi lagi, kita enggak perlu susah-susah menunggu sampai hari ke-19 yah. Ini merupakan batas kita bisa mengukur kadar kesukaan gebetan. Kalau dia jelas suka dengan kita, dia pasti mulai untuk mengajak kita nge-date. Asyiiiik!
Kalau dia belum juga mengajak kita nge-date, kita bisa memulai memancing dengan kata-kata seperti ini: "Eh, di loca ada endah 'n resha main. Kayaknya seru deh". Tapi, ketika kita udah mulai memancing untuk diajak nge-date, dia justru hanya diam aja dan enggak merespon apa pun. Sayang sekali! Sepertinya dia hanya iseng-iseng dan enggak beneran suka dengan kita. Daripada buang-buang waktu, lebih baik kita harus merelakan dia untuk pergi.
Day 23-26: Chemistry
Biasanya, kalau kita dan gebetan masih sering berhubungan sampai hari-hari ini. Bahkan, kita dan gebetan makin sering jalan bareng. Itu berarti kita dan dia memiliki chemistry. Cihuy! Kita tinggal tunggu momen yang pas agar dia mempunyai kesempatan untuk menembak kita.
Day 27-30: Deadline
Hari-hari ini adalah deadline dia untuk menembak kita. Tiga puluh hari cukup lah untuk memperlihatkan kalau kita dan dia sama-sama saling suka. Lebih dari tiga puluh hari, masa PDKT udah harus diakhiri. Di tahap hubungan yang semakin dekat, biasanya cowok akan menunjukkan dua sikap, malu-malu atau hanya cuma main-main. Sebisa mungkin, kita harus ngeh gebetan termasuk tipe yang mana.
Kita boleh lho memancing dia untuk menembak kita. Caranya, kita bisa pancing dengan becandaan seperti ini "kayaknya kalau punya pacar kayak loe, seru juga ya. Hehehe." Karena, konteksnya becanda, dia bakal santai menanggapinya. Tapi dari becandaan begini lah, kita masing-masing bakal tahu perasaan kita sebenarnya.
(anggi)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR