Jamie selalu berusaha total menampilakn sebuah karakter yang ia mainkan. Setelah berperan sebagai vampir, Jamie berubah jadi Jace Wayland si Shadowhunter di film The Mortal Instruments: City of Bones. Film yang diadaptasi dari buku terkenal karya Cassandra Clare dengan judul yang sama ini memang sudah ditunggu-tunggu pecinta buku. Film ini dirilis 21 Agustus 2013 di Amrik.
Film yang ditunggu-tunggu
Sama seperti The Hunger Games dan Twilight Saga, The Mortal Instruments punya fanbase yang kuat. Mereka sudah nungguin sejak film ini memulai proses casting. Akibatnya Jamie sudah merasakan banyak tekanan sebelum film ini dibuat. Untungnya, banyak yang setuju Jamie berperan sebagai Jace Wayland .
"Bohong banget kalau aku bilang reaksinya enggak negatif. Banyak orang udah punya gambaran siapa yang cocok jadi pemerannya. Dan kemudian, orang seperti aku mengubah semuanya. Ada yang bilang 'dia terlalu jelek', 'dia enggak cukup kekar', 'dia kurang olah raga'," ucap Jamie soal protes yang ia dapat dari fans The Mortal Instrument. "Tapi mending begitu, sih. Lebih baik ada orang yang peduli dibandingkan orang yang bilang, 'ah bodo amat'," tambahnya.
Gaya rockstar
Jamie punya waktu sekitar enam bulan untuk mempersiapkan perannya dan menurutnya waktunya cukup untuk bertransformasi. Jamie pengin membuat Jace lebih bergaya rockstar, kurus ala anak band.
"Aku enggak hanya mau membentuk otot, tapi lebih pengin ramping berotot, dan itu berat banget. Aku menjalani stunt training, dan latihan berkelahi yang bikin aku kecapean," ucap Jamie.
Selama training, ia sering bangun jam lima pagi dan latihan selama tiga jam. Setelah itu dia menyempatkan untuk tidur setengah jam, menghapal dialog, dan latihan piano (bagian dari tuntutan peran). "Capek banget, tapi aku sangat menikmatinya."
Tanpa stuntman
Sebagai Shadowhunter, Jamie dituntut melakukan banyak adegan action. Makanya dia belajar martial art juga, mulai dari memainkan pedang sampai cara menggunakan staffs (pedang dengan dua ujung tombak).
"Aku bukan tipe cowok action, jadi aku enggak nyangka bisa melakukan hal seperti ini. Tapi setelah selesai syuting, ya udah aja, soalnya keahlian seperti itu enggak bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Aku, kan, enggak mungkin bawa-bawa pedang setiap hari," cetusnya kocak. Untuk adegan action Jamie juga bertekad melakukan semuanya tanpa bantuan stuntman atau rekayasa kamera.
Tato tiga jam
Salah satu ciri dari Shadowhunter adalah tato yang dimiliki oleh kelompok ini. Selain sebagai simbol, tato ini juga punya kekuatan tersendiri. Jamie sendiri penggemar tato dan beberapa kali memamerkan tato barunya di Twitter.
"Aku punya tato asli dan sayangnya harus ditutupi untuk bikin tato runes (tato khas Shadowhunter). Aku sampai kepikiran untuk bikin tato runes beneran, paling enggak ini menghemat waktu tiga jam di meja rias. Karena kalau di salon tato cukup menghabiskan waktu 15 jam dan sekali jadi," canda Jamie.
(muti, foto: tumblr.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR