Peran dadakan di film Perahu Kertas yang Maudy dapatkan, berhasil mengantarnya jadi bintang utama sekaligus penyanyi dari soundtrack filmnya. Wuih!
Ceritain dong proses bergabungnya kamu di film Perahu Kertas sebagai Kugi! Proses terpilihnya aku sebagai Kugi itu lumayan panjang. Awalnya, justru aku dipilih untuk menjadi Luhde, karakter perempuan Bali di Perahu Kertas. Tapi, pas Mbak Dewi Lestari (penulis novel Perahu Kertas) lihat aku, dia merasa ada sosok Kugi di diri aku. Akhirnya, aku di-casting sebagai Kugi, dan terpilih deh!
Terus, gimana ceritanya bisa jadi pengisi soundtrack-nya juga?
Kalau pemilihan penyanyi soundtrack itu berjalan berbarengan sama casting pemainnya. Waktu aku terpilih jadi Kugi, terus mereka tahu aku bisa nyanyi. Jadi, aku pas banget untuk nyanyiin lagu yang dibuat dari point of view Kugi.
Sebelum ikutan main film Perahu Kertas, kamu baca novelnya enggak? Sebutin karakter favorit kamu di buku atau film Perahu Kertas, dong.
Aku udah lama banget baca novelnya, dari tahun 2009. Waktu baca aku langsung jatuh cinta sama Kugi dan Keenan, kayaknya mereka mempunyai dunia sendiri. Aku sampai nangis pas baca ending-nya. Happy ending dan mereka punya anak. He-he-he.
Syuting filmnya berapa lama? Apa pengalaman yang enggak terlupakan selama pembuatan film Perahu Kertas?
Syuting filmnya mungkin kalau ditotal sekitar tiga minggu sampai satu bulan. Pengalaman yang palaing seru adalah saat kita syuting di tiga kota: Bandung, Bali, dan Jakarta. Suasana-suasana yang beragam itu bikin syutingnya enggak boring. Pemainnya juga banyak banget, jadi selalu seru pas di lokasi syuting. Ditambah lagi sebagai Kugi, aku juga harus jadi anak kuliahan, dan udah kerja. Padahal aku kan baru lulus SMA, jadi pengalaman baru banget, deh.
Sekarang kan kamu berkarya di tiga bidang: akting, menyanyi, dan model. Untuk saat ini kamu penginnya fokus di bidang apa, sih?
Saat ini, aku lagi fokus di ketiganya. Maksudnya enggak ada yang aku tinggalin. Untungnya, ketiga profesi aku itu masih berhubungan, jadi bisa digabung juga, dan enggak ada yang terhambat. Yang penting sih ngatur waktunya aja.
Sibuk di tiga bidang, terus sekolah kamu gimana? Kabarnya kamu mau kuliah di luar negri, ya?
Untuk membantu karirku yang triple itu, he-he-he, aku istirahat dulu satu tahun sebelum ngelanjutin kuliah. Lagipula aku masih 17 tahun, dan orang tuaku masih was-was banget ngirim aku jauh2 keluar negeri. Ha-ha-ha. Jadi, selama setahun ini aku pengin lebih mandiri dulu. Tapi, aku sudah diterima jadi mahasiswa Politics, Philosophy, and Economics di Columbia University. Tahun depan tinggal berangkat ke sana.
Sukses terus, Maudy!
(isma, foto: dok. Trinity Optima Production)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR