Ia mengatakan fenomena GMT yang melewati daratan hanya terjadi wilayah Indonesia. "Selebihnya di Lautan Hindia dan Pasifik," ungkap Thomas.
Selang waktu GMT
Arief mengatakan hal lain yang menjadikan GMT di Indonesia pada bulan Maret mendatang unik adalah selang waktu terjadinya GMT. Ia menambahkan GMT ini akan terjadi lagi di Indonesia sekitar 300-350 tahun mendatang.
(Baca juga: 6 Fakta Menarik Penemuan Planet Kesembilan dan Terbaru di Tata Surya Kita!)
Banyak event kepariwisataan
"Dan yang ketiga lebih dari 100 event kepariwisataan dilaksanakan (terkait Gerhana Matahari Total 2016)," tambahnya.
Menurut Arief Yahya, fenomena alam GMT ini dari segi pariwisata disebut astro-tourism. Ia berharap para pemerintah daerah terkait dapat menggunakan fenomena alam yang jarang terjadi untuk promosi pariwisata.
(Baca juga: Cara Melihat 5 Planet di Langit dengan Mata Telanjang)
(wahyu/ travel.kompas.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR