Rabu, 9 Maret 2016, gerhana matahari total akan terjadi di pagi hari. Kita bisa menyaksikan fenomena alam yang sangat langka ini. Malah, ada 4 alasan kenapa Indonesia jadi tempat yang unik untuk melihat gerhana matahari total 2016 ini, girls!
(foto: pixabay.com)
(Baca juga: 8 Hal Penting Soal Gerhana Matahari Total 2016 Yang Akan Terjadi di Indonesia)
Melewati sekitar 12 provinsi di Indonesia
Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 akan melewati sekitar 12 provinsi di Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Indonesia menjadi tempat yang unik untuk melihat fenomena alam GMT.
"Tadi setelah diskusi dengan Thomas Djalaluddin, Kepala LAPAN, yang unik (Gerhana Matahari Total) ini adalah hanya terjadi di Indonesia atau dinikmati di darat paling banyak di Indonesia," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Gerhana Matahari Total 2016 akan melintasi 12 provinsi di Indonesia, seperti Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
(Baca juga: Fakta Di Balik Mengapa 750 Juta Tahun Lalu Permukaan Bumi Tertutup Salju)
Di tempat lain banyak terjadi di lautan
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djalaluddin mengakui fenomena alam GMT 2016 memang unik dan langka khususnya di Indonesia.
Ia mengatakan fenomena GMT yang melewati daratan hanya terjadi wilayah Indonesia. "Selebihnya di Lautan Hindia dan Pasifik," ungkap Thomas.
Selang waktu GMT
Arief mengatakan hal lain yang menjadikan GMT di Indonesia pada bulan Maret mendatang unik adalah selang waktu terjadinya GMT. Ia menambahkan GMT ini akan terjadi lagi di Indonesia sekitar 300-350 tahun mendatang.
(Baca juga: 6 Fakta Menarik Penemuan Planet Kesembilan dan Terbaru di Tata Surya Kita!)
Banyak event kepariwisataan
"Dan yang ketiga lebih dari 100 event kepariwisataan dilaksanakan (terkait Gerhana Matahari Total 2016)," tambahnya.
Menurut Arief Yahya, fenomena alam GMT ini dari segi pariwisata disebut astro-tourism. Ia berharap para pemerintah daerah terkait dapat menggunakan fenomena alam yang jarang terjadi untuk promosi pariwisata.
(Baca juga: Cara Melihat 5 Planet di Langit dengan Mata Telanjang)
(wahyu/ travel.kompas.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR