Yang mengejutkan, Sabrina termasuk mahasiswa waiting-listed ketika mendaftarkan diri di MIT. Itu terjadi sebelum profesor MIT, Allen Hagerty dan Earll Murman, melihat video prototipe yang dibuat Sabrina. "Mulut kami menganga tak percaya ketika melihat video itu. Potensinya berada di tingkat atas," ujar Haggerty seperti dilansir Yahoo.
Lulus dengan gemilang!
Sabrina kemudian diterima di MIT dan lulus dengan rata-rata nilai 5.00-mungkin skor tertinggi di perguruan tinggi itu. Pembimbingnya, Andrew Strominger, yang pernah menerbitkan sebuah makalah bersama Stephen Hawking, memuji habis-habisan mahasiswinya itu. Ia juga mendapatkan hibah ribuan dolar AS dari Hertz Foundation untuk mendukung studi dan pekerjaannya.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Depresi dan Rasa Kecewa Atas Kegagalan di Sekolah
(sumber: habib/intisari-online.com, foto: nextshark.com)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR