Katanya, waktu bisa menyembuhkan luka hati, termasuk ketika putus dari pacar. Ternyata, sekarang hal tersebut benar juga, girls.
Menurut penelitian, ternyata kita hanya butuh waktu tiga bulan untuk move on setelah putus dari pacar. Berikut 5 penjelasan ilmiah kita baru bisa move on setelah tiga bulan.
Move On dalam 11 Minggu
Penelitian yang dilakukan oleh Nicole Bizzoco dan Gary Lewandowski Jr dan dipublikasikan dalam Journal of Positive Psychology menemukan bahwa seseorang hanya butuh waktu sebelas minggu (sekitar 3 bulan) untuk bersedih dalam patah hati.
Hal ini disetujui oleh 71% dari 155 responden yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Dalam rentang waktu tiga bulan ini, wajar jika kita merasa putus asa, enggak selera makan, menolak diajak jalan, mengurung diri di kamar sambil menangis dan lainnya.
Ini adalah reaksi normal yang diberikan tubuh ketika kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup kita.
Mendapat Titik Terang
Setelah 3 bulan, kita seakan-akan menemukan titik terang dalam hidup.
Tubuh akan mulai dipengaruhi oleh emosi positif dan mulai berpikir bahwa menangis seharian, mogok makan, atau mengurung diri di kamar adalah tindakan yang sia-sia.
Akhirnya, kita terdorong untuk keluar dari rasa duka tersebut.
(Baca juga: 8 Cara Melupakan Gebetan dan Move On)
Berlaku Sama
Ternyata, hal tersebut berlaku sama, baik bagi kita yang diputusin atau yang mutusin.
Lewandowski menjelaskan, meskipun yang mutusin sudah mempersiapkan diri dan mental untuk patah hati, tetap saja mereka butuh waktu yang sama untuk memulihkan diri dengan yang diputusin.
Jadi, anggapan kalau yang mutusin akan move on lebih cepat enggak selamanya benar.
(Baca juga: 9 Hari Sukses Move On Dari Gebetan Atau Mantan)
6 Bulan = Depresi
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society B, jika terlalu lama larut dalam perasaan duka setelah patah hati, maka otak menunjukkan gejala persis seperti seseorang mengalami depresi.
(Baca juga: Cara Singkat Move On Saat Susah Beralih Gebetan Dari Satu Cowok Yang Terlalu Kita Sukai)
Mengenang Mantan
Helen Fisher dari Rutgers University menyebutkan jika berhubungan dengan mantan dalam waktu lebih dari enam bulan, maka proses kerja otak sama seperti seseorang yang mengalami depresi.
Begitu juga halnya jika kita terus melihat foto mantan. Aktivitas bagian otak yang berhubungan dengan penerimaan, adiksi, dan obsessive-compulsive disorder akan meningkat.
Inilah sebab kenapa kita susaaah banget buat melupakan mantan.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR