Dunia Sendiri
Meski membuat dunia baru atau memakai kota atau negara yang sudah ada, dunia yang dihadirkan dalam novel distopia adalah sesuatu yang baru.
Alias dunia yang sangat berbeda dengan yang kita kenal. Perlu diingat bahwa distopia merupakan gambaran dunia dengan kehidupan yang sangat buruk, serba kekurangan dan tertekan. (Untuk lebih jelasnya tentang Distopia, bisa baca di sini).
Sebelum mulai menulis, penting untuk membuat penjelasan lengkap tentang dunia distopia apa yang kita inginkan. Termasuk penyebab kenapa keadaan seperti itu bisa terjadi. Ini akan jadi pijakan kita selama menulis cerita agar fokus enggak bergeser.
Nama
Memilih nama memang susah-susah gampang. Nama ini enggak bisa asal-asalan karena sebuah nama harus bisa menggambarkan seperti apa karakter.
Nama yang terlalu melekat kepada sebuah image tertentu sebaiknya dihindari karena bisa membuat fokus pembaca teralihkan ke image tersebut. Selain itu, nama di novel distopia seringkali terdengar unik.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat nama adalah mendata beberapa nama yang terdengar umum lalu mengacak, menambahkan atau mengurangi huruf di nama tersebut.
Kita juga bisa melirik ke sejarah tertentu lalu melakukan permainan huruf di dalamnya. Dan, tadaaa akan timbul nama yang unik.
Penting juga untuk diingat, sesuaikan nama dengan dunia yang kita buat. Nama tokoh utama biasanya terkesan kuat dan berani karena harus berjuang di dunia yang sangat menyedihkan tersebut.
Sub Plot
Plot utama dari cerita distopia adalah perjuangan menuju kebahagiaan dan lepas dari dunia mencekam yang ditinggali. Tentunya, dalam perjuangan tersebut akan terjadi sub plot-sub plot di sekitar tokoh utama.
Source | : | Telegraph.co.uk |
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR