Begitu melihat cowok ganteng, kita jadi deg-degan. Begitu melihat adegan romantis, kita jadi ingin melakukannya juga. Hm, normal enggak sih?
Sama seperti cowok, cewek juga merasakan dorongan seksual. Dan, dorongan seksual yang wajar kita alami sebagai remaja itu seperti ini, girls…
(Baca juga: Mitos-Mitos Seputar Seks)
Apa sih, dorongan seksual?
Saat melihat film romantis dengan adengan pelukan dan ciuman atau sedang memikirkan seorang cowok, tiba-tiba kita merasa luar biasa deg-degan dan tanpa sadar ada cairan yang keluar dari vagina.
Atau saat kita sedang memikirkan seorang cowok, tiba-tiba aja berkeringat dingin dan membayangkan bisa mencium cowok itu. Kalau hal ini terjadi artinya kita secara fisik sedang mengalami dorongan seksual.
Jangan menganggap hal ini sebagai sesuatu yang salah atau aneh ya.
Dorongan seksual merupakan hal yang lumrah dialami oleh remaja. Ini merupakan proses dari yang dialami semua orang termasuk remaja yan sedang mengalami pubertas.
Beberapa tanda dari adanya dorongan seksual adalah tekanan darah yang meningkat sehingga membuat kita jadi deg-degan, saat melihat lawan jenis kita jadi ingin lebih dekat dengan dia, kita juga jadi ingin mendapat sentuhan fisik misalnya dipeluk atau berpegangan tangan.
Kadang kita merasa ada cairan yang keluar dari vagina.
(Baca juga: apa yang harus kita lakukan ketika mengalami dorongan seksual)
Berhubungan dengan emosi
Menurut Mbak Ratin Zulhaqqi, psikolog anak dan remaja, dorongan seksual terjadi karena remaja sedang mengalami penyesuaian diri menjadi dewasa, mulai dari penyesuaian bentuk fisik, emosi dan hormon.
Dorongan seksual adalah hal yang normal. Ini sangat erat hubungannya dengan kemampuan manusia untuk bereproduksi dan ada hormon yang ikut berperan didalamnya.
Saat remaja, dorongan seksual memang sulit ditahan. Apalagi kalau kita sejak kecil terpapar oleh isu seksual. Misalnya dari kecil sengaja atau enggak sengaja, sudah melihat gambar-gambar seksi yang ada di komputer atau televisi.
“Dalam otak manusia ada frontal lobel yang mengatur emosi manusia. Ketika masih anak-anak dan remaja frontal lobe ini belum optimal, sehingga ketika ada informasi masuk belum ditangkap secara maksimal juga,” jelas Mbak Ratih.
Akibatnya ketika kita terpapar dengan isu seksual (lewat gambar, hal-hal disekitar) meninggalkan efek residu seksual di otak yang sulit dihilangkan.
Dan ini membuat dorongan seksual semakin sulit ditahan. Efeknya, remaja akan terus merasa haus dengan hal-hal yang berbau seks.
(Baca juga: kenapa cowok suka mikirin seks? Yuk bongkar isi kepala cowok)
Penting banget bagi remaja untuk menyadari adanya dorongan seksual itu. Sehingga kita bisa tahu bagaimana menyiasati dan enggak salah langkah.
Karena kalau dibiarkan maka kita enggak menolak saat kita cowok melakukan lebih dari sekadar pegangan tangan dan ciuman.
Misalnya, memegang payudara, memasukan tangannya ke celana dalam cewek dan hal-hal seksual lain. Atau ketika kita sendirian di dalam kamar, kita jadi melakukan masturbasi dengan cara menyentuh alat vital.
Dan enggak ada perbedaan antara cewek dan cowok dalam hubungan dorongan seksual, termasuk ketika ada keinginan melakukan masturbasi. Bedanya cowok memang lebih mudah terstimulasi secara seksual.
“Dan cowok juga memang lebih terbuka dalam membicarakan soal masturbasi diantara teman-temannya dibandingkan cewek. Cewek mungkin aja mengalami dorongan seksual yang sama seperti cowok, terutama kalau lagi dekat lawan jenis,” jelas mbak Ratih lagi.
(Baca juga: Mitos Seks Yang Dipertanyakan Remaja)
Harus bisa menyalurkan energi
Terus bagaimana kita sebagai remaja menahan dorongan seksual itu? “Yang penting adalah regulasi diri. Misalnya kita melihat gambar cowok ganteng atau adegan romantis, kita harus membuat barikade pada diri sendiri dan mengalihkannya pada hal lain.
Salah satu cara pengalihan yang paling ampuh adalah berolah raga. Dengan berolah raga, energi yang ada dalam tubuh bisa tersalurkan lebih baik.
Orang yang enggak tahu menyalurkan energinya biasanya jadi sering mikirkan seks,” ucap Mbak Ratih.
Sebisa mungkin juga kita mengurangi duduk di depan komputer. Karena tubuh dan otak yang enggak bekerja secara aktif makin membuat dorongan seksual sulit dibendung.
Dorongan seksual itu erat hubungannya dengan emosi dan rasa nyaman. Kita harus mencari penyaluran emosi dan rasa nyaman pada hal yang lain.
Kalau enggak suka olah raga kita bisa mencari aktivitas lain yang bisa membuat kita mengeluarkan energi dan menjadi bahagia.
(Baca juga: Seks Di Mata Cowok)
Langkah berikutnya adalah harus mau terbuka mendiskusikan soal seks. Dengan cara ini remaja bisa mengenal apa yang terjadi pada tubuhnya dan tahu menyiasatinya.
“Remaja sebaiknya terbuka dengan orang tua. Buat cewek, jangan malu bertanya pada Ibu soal masalah seks sehingga kita dapat penjelasan yang baik dan benar sehingga enggak salah langkah.”
Namun kalau kita enggak berani berbicara dengan Ibu,kita bisa mencari nara sumber lain, seperti guru BP, guru yang dekat dengan kita, anggota keluarga terdekat atau bisa juga lewat lembaga LSM yang mengurusi soal masalah seksual remaja seperti PKBI.
Sebaiknya sih kita jangan mencari jawaban pada teman seumuran, ya. Karena pengetahuan seks dia pun masih sama dengan kita dan bisa jadi info yang diberikan salah.
Kalau sekadar curhat boleh kok. Hi-hi-hi Pastikan aja teman kita bisa dipercaya dan bisa menjaga rahasia ya.
(Baca juga: Hubungan Antara Otak Dengan Seks)
Kisah Yessiow dan Samsung Merayakan Harmoni Dua Budaya Lewat Galaxy Wrap Melting Pot Nusantara x Hangul
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR