Begitu azan magrib berbunyi, ini pertanda kita harus berbuka puasa. Tapi ada kalanya kita masih dijalan dan sehingga berbuka puasa pun tertunda. Hati-hati, girl. Sebaiknya kita enggak boleh menunda berbuka puasa. Menurut Dr Johanes Casay Candrawinata, MND, SpGK, spesialis gizi dari Melinda Hospital, Bandung, seperti yang ditulis di Kompas, menunda itu enggak baik itu tubuh.
Kadar gula turun
Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi.
Pada saat tidak puasa, asupan makanan diubah oleh tubuh, salah satunya menjadi glukosa sebagai sumber energi. Glukosa merupakan sumber energi otak yang utama. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak. Gejalanya antara lain, kelemahan, pusing, kelelahan, konsentrasi yang buruk, berkeringat, merasa gemetar, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik, sakit kepala, dan jantung berdebar. Gejala-gejala ini umumnya muncul di sore hari.
Tubuh lebih dehidrasi
Dengan tidak adanya cairan yang masuk sejak sahur hingga berbuka, tubuh bisa memasuki dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan disorientasi otak dan menganggu kerja organ tubuh secara keseluruhan. Segera minum air putih atau jus segar begitu tanda waktu berbuka terdengar, perbanyak minum air putih mulai saat berbuka hingga waktunya sahur.
Sakit lambung
Gastritis atau sakit lambung terjadi akibat asam lambung selama puasa lebih lama kontak dengan dinding lambung. Jadi kita harus segera berbuka. Cara lain untuk menghidari sakit lambung adalah enggak makan berlebihan. Jangan lupa makan makanan berserat dan buah-buahan untuk menetralkan keasaman dan membuat Anda kenyang tanpa makan berlebihan.
Penulis | : | Muti Siahaan |
Editor | : | Muti Siahaan |
KOMENTAR