Operasi seperti ini bukan hal baru lagi di Iran, bahkan jumlahnya jauh lebih tinggi daripada operasi hidung yang dilakukan oleh orang-orang di Amerika Serikat.
Dikutip dari Vice, Amerika Serikat mencatat setidaknya ada 221.053 operasi hidung dari total populasi 314 juta orang. Sedangkan Iran mencatat ada 200.000 operasi hidung dari total populasi 77 juta orang.
Artinya, jumlahnya empat kali lebih besar dari Amerika Serikat.
Mungkin kita bertanya, mengapa perempuan Iran berlomba-lomba untuk mengubah bentuk hidung mereka? Adanya pengaruh budaya di sana yang mengatakan kalau cewek berhidung terlalu mancung akan susah untuk mendapatkan pekerjaan, dan bahkan mendapatkan pasangan hidup.
Sehingga pada umumnya banyak perempuan yang beranjak usia 18 tahun dan diminta untuk operasi hidung oleh ibunya sendiri. Walaupun pada kenyataannya, di Iran, laki-laki juga ada yang melakukan operasi rhinoplasty.
Kisah nyata bisa kita lihat dari Sunny Shokrae, fotografer berdarah Iran ini pernah disuruh ibunya sendiri untuk operasi hidung agar enggak susah mencari pasangan.
Tapi, Sunny mencintai dirinya dan merasa operasi hidung enggak akan mengubah apa yang ada dalam dirinya. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan Iran dan berkarir di Amerika. Dia enggak pernah mengubah bentuk hidungnya sampai saat ini.
Kalung Choker Enggak Cuma Buat Cewek! 10 Kpop Idol Cowok Ini Terlihat Keren Pakai Choker!
Filler Hidung, Iya atau Enggak?
Membayangkan banyak seleb Hollywood ataupun seleb Korea yang berani untuk operasi plastik karena merasa enggak puas dengan bentuk tubuhnya, terutama wajah, mungkin berbeda dengan kita yang justru takut mendengar kata ‘operasi’.
Terlebih lagi budaya negara kita yang enggak membiasakan seseorang untuk mengubah bentuk wajahnya.
Tapi sekarang kita banyak mendengar tentang filler hidung, yang juga sudah diikuti oleh beberapa seleb Indonesia.
Filler hidung itu sebuah bentuk suntikan yang bisa dipakai enggak hanya untuk hidung, tapi juga beberapa titik wajah lain seperti pipi atau dagu.
Tentu saja suntik filler ini berbeda dengan operasi plastik, namun juga enggak bersifat permanen.
“Filler hidung dianjurkan hanya untuk mereka yang sudah berusia lebih dari 18 tahun. Pula harus dilihat dari segi alasan dan juga motivasi melakukan suntik filler. Setiap dokter yang menangani suntik filler umumnya harus memastikan dulu apakah filler tersebut cocok dengan pasien atau enggak,” ucap dr. Olivia Ong dari sebuah klinik kecantikan dan estetika dari Jakarta.
Buat kita yang semakin penasaran dan bertanya-tanya tentang filler hidung itu kayak gimana, apa manfaat dan juga bahayanya, kita bisa langsung baca saja disini.
Seperti kata Emma Stone, ketika kita mampu membuat orang lain mencintai tubuh mereka juga dengan enggak memberikan julukan atau candaan seperti, “ah, kamu terlalu gendut!”, “hidungnya pesek banget” atau “kamu terlalu kurus, deh” kepada seseorang termasuk keluarga atau sahabat kita sendiri, berarti kita juga belajar untuk mencintai diri sendiri.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR