Enggak ada satu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan seseorang yang jatuh cinta diam-diam.
Mengagumi dari jauh sejak lama, selalu mengetahui hal baru tentang dirinya tanpa dia tahu, hafal kebiasaannya, hafal tanggal lahirnya dan berharap punya kesempatan untuk mengucapkan langsung.
Terkadang perasaan ini lelah karena enggak pernah dilihat, tapi terkadang perasaan ini enggak bisa berbohong karena semakin hari, kita justru semakin jatuh cinta dengan dia.
Baca juga: 5 Ilustrasi Tentang Hal yang Pasti Dilakukan Oleh Cewek yang Jatuh Cinta Diam-diam
Raditya Dika, dalam bukunya yang Marmut Merah Jambu pernah bilang, “Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima.
Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan.
Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.”
Mungkin kamu saat ini sedang merasakan hal yang sama, jatuh cinta dengan seseorang yang hanya bisa kamu tatap dari jauh.
Kamu terlalu ragu untuk bangkit berdiri, melangkah, dan menyapanya, agar dia tahu tentang keberadaanmu.
Kamu terlalu takut dia enggak akan menoleh ke arahmu. Kamu terlalu rapuh untuk mencoba.
Padahal bisa saja suatu perubahan besar akan terjadi, ketika kita berani mencoba hal yang enggak pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya.
(Baca juga: 4 tipe cowok yang berpotensi menjadikan kita korban friendzone)
Pengalaman Mereka
“Aku pernah suka sama kakak kelasku tapi berakhir tragis. Pertama kali suka sama kakak kelas ini waktu aku masih kelas 1 SMA.
Sayangnya saat itu dia sudah punya pacar, jadi aku enggak bisa berbuat apapun. Waktu aku kelas 2 dan dia kelas 3, aku tahu dia sudah putus dengan pacarnya.
Aku pernah nge-add Facebook dia tapi enggak pernah berani untuk menyapa langsung. Sepertinya dia sadar sih kalau aku suka lihatin dia, tapi enggak tahu juga.
Sampai akhirnya dia lulus, kita enggak pernah sekalipun ngobrol langsung. Hanya pernah berpapasan dan itu sudah lebih dari cukup untukku.” (Dila, 18 tahun)
“Pertama kali suka dengan dia karena satu ekskul, yaitu paduan suara. Kebetulan dia adik kelasku, jadi gengsi juga rasanya kalau mau ngajak ngobrol.
Kebetulan orangnya cool banget gitu jadi kita enggak pernah ngobrol paling hanya menyapa biasa.
Sayangnya dia cuma sebentar ikut ekskul yang sama denganku, setelah itu enggak pernah lagi menyapa.
Sampai akhirnya aku mau lulus, seorang temanku kasih tahu ke dia kalau aku sudah suka sejak lama. Rasanya maluuu banget!
Tapi ya sudah, itu tetap enggak mengubah keadaan. Setelah aku lulus SMA, aku enggak pernah melihat dia lagi.” (Siska, 18 tahun)
Baca juga: 4 Alasan Kenapa Cowok Sering Enggak Terlihat Galau Dibandingkan Cewek
Apakah Perlu PDKT Duluan?
Dilema banget rasanya, apakah cewek bisa deketin cowok duluan atau enggak. Jawabannya adalah: bisa!
Enggak ada yang perlu ditakutkan dengan deketin cowok, kalau respon dia negatif seenggaknya kita sudah pernah mencoba dan enggak penasaran lagi, kan?
Daripada kita hanya diam seribu bahasa, menunggu keajaiban dia menyapa duluan, duh yang ada malahan kita menggalau selamanya.
(Baca juga: ukur seberapa besar kadar keseriusan cowok dengan kita, berdasarkan zodiak dia)
Lalu langkah apa yang kita lakukan kalau pengin deketin cowok duluan? Pertama adalah percaya diri, kedua adalah kemauan yang kuat, dan ketiga pastikan kita enggak awkward depan dia.
Cobalah dengan hal paling sederhana, yaitu senyum dan menyapanya. Dengan itu, dia akan menyadari keberadaan diri kita.
Kedua, ikut organisasi atau ekskul bareng dia, ya ini kembali kepada pilihan masing-masing tapi ini cara supaya bisa dekat dengannya.
Ketiga, kalau sudah ada kesempatan ngobrol bareng, cari topik yang menyenangkan supaya bisa nyambung.
Jatuh cinta dengan cowok memang enggak harus selalu berakhir dengan pacaran, kadang kita hanya bisa berteman dan menyimpan rasa itu dalam-dalam.
Tapi setidaknya, kita pernah mencoba dan enggak perlu menyesal.
(Baca juga: chat cewek yang bikin cowok baper)
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR