Pernah enggak, baca atau dengar tentang diet cokelat? Jenis diet ini sama sekali enggak melarang kita buat makan cokelat, lho. Sebaliknya, kita malah disuruh makan 42 gram dark chocolate setiap hari.
Hasil penelitian dari Jerman menyebutkan kalau makan dark chocolate setiap hari bisa mengecilkan lingkar pinggang, menurunkan tingkat kolesterol, dan membantu kita tidur lebih nyenyak. Wuih, sebagai penggemar cokelat, kita pasti langsung excited mau mencoba diet ini.
Eits, hati-hati girls. Ternyata diet yang sempat booming di tahun 2014 ini terbukti enggak benar sama sekali. Label “penelitian ilmiah” yang mendukung diet ini juga ternyata adalah bagian dari sebuah rencana bohong. Makanya, sebelum mencoba menjalani program diet, kita harus ekstra hati-hati, jangan sampai kita tertipu sama cara diet yang sebenarnya hoax.
HASIL PENELITIAN
Penelitian yang diterbitkan dalam International Archives of Medicine ini melibatkan 15 subjek berumur 19 sampai 67 tahun yang dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama mengikuti program diet rendah karbohidrat, kelompok kedua menjalani program diet yang sama ditambah dengan makan 42 gram cokelat hitam tiap hari, sementara kelompok terakhir melakukan diet biasa. Selain memantau berat badan mereka secara berkala, para peserta juga mengisi kuisioner buat menilai kualitas tidur dan kesehatan mereka.
Hasilnya kelompok pertama dan kedua mengalami penurunan berat badan, tapi yang mengejutkan, kelompok kedua (yang makan cokelat), berat badannya turun 10 persen lebih cepat dibanding kelompok pertama. Enggak berhenti sampai di situ, berat badan mereka juga enggak berubah lagi setelahnya, padahal berat badan kelompok pertama kembali naik setelah tiga minggu.
YANG SEBENARNYA TERJADI
Rangkaian tes yang terdengar menjanjikan dari segi kebenarannya ini, ternyata hanyalah sebagian kecil dari rencana yang disusun oleh seorang jurnalis bernama Johannes Bohannon, Ph.D dan timnya. Bohannon bekerja sama dengan reporter TV Jerman, Peter Onneken, dan Diana Löbl untuk membuat film dokumenter tentang fakta di balik penelitian diet yang enggak banyak orang ketahui: beberapa jurnal penelitian ilmiah yang udah diterbitkan selama ini ternyata palsu dan bertujuan buat meraih keuntungan aja.
Dimulai dengan membuat website untuk Institute of Diet and Health (yang juga hasil karangan mereka), merekrut dokter dan analis, membayar 15 subjek penelitian buat ambil bagian dalam percobaan klinis yang mereka lakukan, serta menggunakan media sebagai sumber publikasi. Alasan mereka memilih cokelat sebagai menu diet adalah karena banyak orang yang menyukai makanan ini. Supaya lebih meyakinkan, mereka menggunakan dark chocolate, karena rasanya yang pahit bikin orang gampang percaya kalau makanan ini punya khasiat baik buat tubuh.
Hasil penelitian yang sesuai dengan harapan mereka itupun ditulis dalam bentuk laporan. Cuma butuh dua minggu sampai laporan itu diterbitkan dalam International Archives of Medicine tanpa diedit satu katapun. Setelah itu, banyak media yang mulai memberitakan manfaat cokelat buat menurunkan berat badan, termasuk stasiun TV dari berbagai negara. Enggak ada yang curiga sama kenyataan kalau Institute of Diet and Health enggak punya rekam jejak sebelum menghasilkan penelitian yang menghebohkan dunia.
Lewat pengakuannya di io9.gizmodo.com, Bohannon berharap eksperimennya ini bisa bikin reporter dan publik jadi lebih skeptis mencari tahu kebenaran suatu berita supaya enggak kena tipu para pembuat hoax. Semoga niat baik Bohannon dan timnya di balik kegemparan yang mereka bikin ini berhasil tercapai, ya.
Buat yang udah capek sama informasi hoax, bisa klik aja di sini untuk ikut gerakan anti-hoax. Di artikel ini, kamu bakal dijelasin gimana membedakan informasi yang benar dan yang hoax. Gimana jadi pembaca yang pintar, dan supaya enggak lagi-lagi jadi korban hoax.
Penulis | : | Averina Lita |
Editor | : | Averina Lita |
KOMENTAR