Setiap dari kita pasti pernah merasakan patah hati dengan berbagai macam kejadian latar belakangnya. Mulai dari putus dari pacar, sakit hati karena gebetan yang selama ini ternyata membohongi kita, atau dikhianati sahabat sendiri.
Ketika hati terluka, yang kita inginkan hanya menyendiri, menangis, dan meratapi nasib. Sempat berpikir dalam hati, “Aku ini menyedihkan banget sih!” atau “Kenapa aku selemah ini, ya?” dan pertanyaan lainnya yang justru semakin menyesakkan hati kita.
Namun ternyata, ketika patah hati justru kita harus meluapkan kesedihan itu. Jangan berpura-pura menjadi kuat padahal hati ini terasa pedih. Jangan bilang kita baik-baik saja padahal airmata enggak berhenti mengalir.
Bersedihlah, menangislah, berteriaklah kalau perlu, luapkan semua perasaan sedih kita, karena sebenarnya itu adalah proses yang harus kita lalui. Salah satu proses patah hati yang akan bikin kita nantinya akan semakin kuat.
Pengalaman Mereka
“Aku pernah dekat dengan seorang cowok dan berpikir bahwa dia juga menaruh perasaan yang sama denganku. Kita nyambung banget kalau lagi ngobrol, dia selalu bisa bikin aku tertawa, dan bikin hari-hariku jadi semakin menyenangkan. Bahkan kalau lagi teleponan sampai lupa waktu. Semua berubah ketika akhirnya aku tahu, dia balikan dengan mantannya. Aku patah hati dengan cowok yang belum jadi pacarku dan itu rasanya sangat sakit.” (Dilla, 19 tahun)
“Ketika putus dari pacarku setelah 2 tahun pacaran, rasanya mau menyendiri terus. Padahal aku yakin banget dia sayang sama aku, tapi ternyata dia meninggalkan aku demi cewek lain. Sedih banget dan butuh waktu beberapa bulan sampai akhirnya aku bisa menerima kenyataan pahit tersebut. Berusaha menerima sih lebih tepatnya.” (Ria, 20 tahun)
Menangis, menyendiri, dengerin lagu-lagu galau setelah patah hati itu wajar. Tapi harus sampai berapa lama? Berapa waktu yang kita butuhkan untuk bisa berdamai dengan keadaan?
Tahapan Patah Hati
Setiap orang yang merasakan patah hati akan mengalami beberapa proses dalam hidupnya dan itu tentunya membutuhkan waktu.
Satu sampai dua bulan adalah waktu kita untuk bersedih, waktu ini yang kita gunakan untuk menangis, menggalau, menyendiri, menyalahkan keadaan, menyalahkan dia, dan menyalahkan diri sendiri.
Kita terbayang mantan yang sudah menyakiti hati kita dan menyesal sudah pernah menyayanginya. Inilah tahap yang harus kita lewati.
Baca juga: Setidaknya Kita Harus Merasakan Patah Hati Sekali Seumur Hidup. Soalnya Membawa Efek Baik Buat Kita
Setelah dua bulan, kita masih bersedih hanya saja sudah berkurang intensitasnya. Kita lebih mampu berpikir jernih dan kalaupun menangis, enggak sesering dulu.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR