Ngomongin soal pasangan idaman pasti beragam antara satu orang dengan orang yang lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa kadangkalanya, kita punya tendensi untuk tertarik pada particular character.
Dalam kasus cowok, cewek idaman mereka pasti tipenya nggak jauh-jauh dari cantik, kulit putih, rambut panjang, seksi, atau populer. Tapi ungkapan there are plenty other fish in the sea ada benernya, guys.
Kadang cowok-cowok mungkin akan males untuk melirik, modusin atau bahkan sering mem-friendzoned beberapa tipe cewek berikut ini.
Padahal kalau saja cowok-cowok mau membuka pintu mereka untuk at least let these girls in, mereka berpotensi besar bikin cowok-cowok bahagia jadi pacarnya.
Yuk kita simak beberapa tipe cewek yang sering cowok lewatkan.
Cewek tipe pemalu ini lebih milih diem di keramaian. Tipe yang selalu sembunyi biar enggak jadi perhatian banyak orang, dan biasanya cenderung kagok kalau berhadapan dengan cowok.
Baju yang dia kenakan juga enggak terlalu flattering karena dia sendiri enggak suka menonjol. Makanya, tipe pemalu ini sering luput dari penglihatan cowok, padahal kalau mereka mau sedikit jeli, cewek-cewek pemalu ini bisa sangat girlfriend material.
Kenapa dia layak dikejar: Tampilan luar yang tertutup dan lebih sering diem itu hanya untuk orang-orang belum dia kenal.
Siapa tahu dengan sedikit ngobrol dia bisa terbuka dan malah jadi cewek-cewek normal yang seru buat diajak ngobrol.
Nilai plus dari cewek ini adalah mereka nggak genit dan nggak suka tebar pesona.
Cewek tipe ini adalah yang sering tiba-tiba ngelirik kalau sedang jalan papasan atau yang sekali waktu ngasih kejutan sekantong cokelat pas si cowok lagi ulang tahun, tapi sesuai namanya, secret admirer, cowok-cowok enggak tahu identitasnya.
Cewek ini memilih jadi pengagum rahasia karena merasa kurang percaya diri untuk mengungkapkan jati dirinya. Mereka pikir jarak kalian berdua terlalu jauh.
Kenapa dia layak dikejar: Cewek yang diam-diam tahu ulang tahun, yang tanpa disuruh ngasih ucapan, adalah mereka yang siap berkorban untuk cowok.
Cewek ini punya ketulusan yang tanpa perhitungan.
Cewek di kategori ini banyak yang unik-unik. Dia bisa saja adalah si maniak Kpop, atau cewek yang nangis-nangis ketika baca novel kesukaannya.
Mereka sering terlihat punya ‘dunia sendiri’ dan agak aneh kalau dilihat karena bahasan yang sering mereka obrolin enggak jauh-jauh dari hobi kesukaan mereka.
Dan kebanyakan jomblo karena jarang ada cowok yang paham dengan mereka.
Kenapa dia layak dikejar: Cewek geeky ini kebanyakan smart. Kalau sudah ada satu yang bikin mereka tertarik, mereka akan fokus dan sangat berdedikasi dengan hal tersebut.
Memang ongkos yang harus cowok bayar adalah jadi geeky juga seperti mereka.
Nilainya straight A, idola guru dan dosen, namanya nggak pernah absen disebut untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal di depan kelas.
Kadang jadwal lesnya padet atau selalu sibuk ngerjain tugas kelompok sampai kita yang mau deketin jadi jiper sendiri.
Kenapa dia layak dikejar: Sebenarnya si jenius ini juga butuh suasana yang relaxing supaya otaknya bisa istirahat.
Kalian bisa jadi salah satu yang ngajakin dia untuk sedikit bersantai dan tidak terburu-buru. Lumayan juga kan kalau bisa jadi teman belajar.
Hampir sama dengan si jenius yang sibuk banget, si aktivis ini jadwalnya banyak di rapat-rapat organisasi, kegiatan kemahasiswaan atau ekskul.
Cewek tipe aktivis ini cenderung tegas dalam menentukan kemauannya. Dia selalu open dan yang paling lantang menyuarakan kebenaran.
Kadang yang bikin cowok maju mundur juga untuk memulai pendekatan.
Kenapa dia layak dikejar: She’s very smart. Kalau pedekate dengan cewek tipe aktivis ini, cowok pasti ikutan smart juga, karena bahan-bahan obrolan pasti enggak jauh-jauh dari politik atau isu-isu global.
Cowok juga harus jauh lebih peka dengan keadaan sekitar dan kualitas berpikir kita jadi meningkat juga.
Cewek yang satu ini habis putus dari pacarnya. Di antara cewek dan cowok, yang paling lama move on itu adalah cewek.
Udah setahunan putus dari si mantan, cewek ini masih males untuk membuka diri sekedar berpacaran atau hanya dekat dengan cowok baru, dengan alasan trauma.
Kenapa dia layak dikejar: Setelah sekian lama menjomblo, tandanya cewek ini tipe yang sensitif. Dia akan memberikan apa pun kalau sudah suka sama satu orang.
Nah tugas kalian adalah untuk mengetuk hatinya perlahan-lahan, bikin dia percaya lagi sama cowok, lambat-laun pasti hatinya akan terbuka dengan sendirinya.
Akan selalu ada cewek di kelas yang mandiri, kadang tampangnya jutek dan cuek tapi sebenarnya easy going, menarik, dan kalau kita coba ajak ngobrol ternyata asik juga.
Tapi kadang kita mundur untuk pendekatan karena dia jomblo udah lama. Kita berpikir kalau cewek ini lebih nyaman dengan kesendiriannya.
Kenapa dia layak dikejar: Kalau ada cewek yang seperti ini jangan tunda-tunda lagi untuk memulai pendekatan.
Dengan tampilannya yang terkadang jutek dan cuek itu sebenarnya mereka menyimpan karakter yang perasa dan peka.
Yang penting nyaman dulu, kalau sudah ngobrol dengan cewek tipe ini, obrolan pasti jadi sangat menarik.
Kuncinya untuk memulai pendekatan adalah jadi diri sendiri karena cewek kategori ini akan suka menemukan hal-hal unik pada diri kalian.
Cewek yang satu ini baik hati banget. Dia yang paham betul luar dalam pribadi kita. Yang selalu siap sedia jadi tempat sampah di kala ada masalah, selalu kasih masukan, atau sekadar nganterin beli jaket.
Ungkapan ‘cowok dan cewek nggak bisa temenan’ itu memang kadang ada benarnya. Yang kasihan adalah kalau si cewek ini naksir, dia akan merasa terperangkap di zona teman.
Kenapa dia layak dikejar: Banyak cewek baik hati yang jadi bahan friendzone-an sahabatnya. Padahal dengan cewek yang seperti ini kita bisa menjalin hubungan yang didasari dari persahabatan.
Dan bukankah hubungan yang dimulai dengan persahabatn adalah hubungan yang indah dan cenderung akan bertahan lama?
Untuk memulai mendekati cewek-cewek ini memang harus banyak perhitungan. Kadang kita harus siap-siap menerima ‘efek samping’ dari cewek ini.
Dan jangan mencoba untuk mengubah mereka karena pada dasarnya kita sangat jauh dari sempurna, begitu pun mereka. (foto: berbagai sumber)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR