Seorang petani sawit di Mamuju, Sulawesi Barat, ditemukan meninggal di dalam perut ular python. Seketika, videonya menjadi viral. Banyak mitos soal ular menelan manusia, tapi kali ini buktinya nyata, membuat netizen geger. Tapi sebenarnya, apakah benar seperti berbagai judul berita online kalau ular ini memang ‘memangsa’ manusia? Ini fakta soal ular python, kita yang tinggal di wilyah tropis harus tahu.
Fakta-fakta penting ular python
Disebut juga: Piton, sanca, sanca kembang, sanca batik, ular sawah; sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya yang sebelumnya adalah Python reticulatus, kini diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus.
Panjang: Merupakan ular terpanjang di dunia, bisa mencapai 10 meter.
Usia: Bisa lebih dari 25 tahun.
Musim kawin di Asia: September - Maret. Dan bisa menghasilkan 10 sampai 100 telur.
Habitat: Hutan rimbun, lembab, dan sangat bergantung pada ketersediaan air.
Banyak ditemui di: sub-Sahara Afrika, Australia, Nepal, India, Sri Lanka, Burma, Cina, dan Asia Tenggara.
Di Indonesia: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Halmahera, dan Sulawesi.
Makanan: Mamalia, reptil
Cara memangsa: Melilit hingga mangsa mati lemas atau serangan jantung lalu menelannya utuh. Mereka bisa melakukan ini karena rahangnya yang fleksibel dan bisa meregang. Sebenarnya menelan manusia berbahaya buat python, karena tulang belikat manusia terlalu kuat dan enggak bisa dilipat.
Apakah ular python memangsa manusia?
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR