Salah satu perusahaan soft drink terkenal di dunia, Pepsi, baru saja merilis sebuah iklan terbaru dengan mengusung tema memperjuangkan kesetaraan. Sayangnya iklan tersebut menuai kontroversi dan dianggap enggak sensitif tentang hal-hal kemanusiaan. Model terkenal, Kendall Jenner, yang menjadi pemeran utama dalam iklan tersebut juga ikut terseret.
Kita bisa menontonnya iklannya di bawah ini:
Ini 4 fakta tentang kontroversi iklan Pepsi yang dibintangi oleh Kendall Jenner.
Iklan yang Enggak Sensitif
Dalam iklan berdurasi 2 menit 30 detik itu, sebenarnya tema yang diangkat sangat baik dan relevan dengan yang hangat dibicarakan saat ini. Yaitu tentang perjuangan untuk mendapatkan kesetaraan terlepas dari gender, ras, atau pun agama.
Hanya saja, di akhir iklan Pepsi tersebut, ketika Kendall Jenner memberikan sebotol Pepsi kepada polisi yang menjaga, lalu polisi tersebut menerimanya, dianggap enggak sensitif. Seolah semua permasalahan bisa diselesaikan dengan sebotol soft drink, yang diberikan oleh seorang model.
Reaksi Netizen di Twitter
Netizen menuai reaksi yang beragam lewat medsos Twitter dan kebanyakan protes dengan iklan tersebut. Mereka menganggap memperjuangkan hak dan kesetaraan itu bukan persoalan mudah, semudah yang digambarkan dalam iklan tersebut. Ini beberapa reaksi netizen yang juga menyayangkan Kendall menyetujui untuk jadi model dalam iklan tersebut.
The worst part of the Pepsi commercial is when Kendall decides to protest racism by making a black woman hold her wig. pic.twitter.com/NEfSwXqJvm
— Sean Kent (@seankent) April 5, 2017
So we should just give Putin & Assad & Trump a can of Pepsi & everything will be fine?
— Kumail Nanjiani (@kumailn) April 4, 2017
the only thing that's important is that everyone understands that kendall jenner is the new martin luther king jr now
— Shea Serrano (@SheaSerrano) April 4, 2017
*kendall jenner hands cop a pepsi*
— BRANDON WARDELL (@BRANDONWARDELL) April 4, 2017
cop: im not racist anymore
Temukan fakta lainnya di halaman selanjutnya, ya!
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR