Sebagai anak kembar, kita menjalani banyak kesenangan bersama saudara kembar kita. Tapi juga hal-hal menyebalkan yang kita alami.
Ini 5 kesulitan dalam hidup yang hanya dipahami oleh anak kembar!
Selalu ditanya hal-hal yang sama setiap kali bertemu dengan orang baru
“Siapa yang lahir duluan?”, “Kalian bisa baca pikiran dong?”, “Siapa yang lebih pintar?”, “Gimana sih cara membedakan kalian?”, “Kalau satu sakit, yang satunya sakit juga enggak?”
(Baca juga: Bongkar Tanda Cowok Naksir Kita Berdasarkan Urutan Kelahirannya)
Tapi kalau kita bukan kembar identik, muncul lagi komentar lain
“Kalian kembar? Kok enggak mirip sih?”, “Kalian enggak kembar deh kayaknya, tapi kakak adik aja”
Dihadiahi barang yang sama saat ulang tahun
Menjadi kembar bukan berarti kita menyukai hal yang sama. Kita dan saudara kembar bisa jadi punya hobi dan kegemaran yang beda. Sayangnya, banyak orang yang enggak mau repot dan memilih jalan mudah untuk memberikan kita hadiah yang sama saat ulang tahun.
(Baca juga: Yuk, Tebak Kepribadian Cowok dari Urutan Kelahirannya!)
Mengalami krisis identitas
Sebagai anak kembar, kita selalu diasosiasikan bersama-sama. Di lingkup keluarga atau pertemanan, kita selalu disebut ‘si kembar’.
Kebanyakan orang enggak mau ribet untuk mengenal kita lebih dalam atau mempelajari nama kita yang sebenarnya, mereka merasa lebih mudah kalau menyebut kita ‘si kembar’. Hal ini membuat kita jadi terkena krisis identitas.
Kita pengin menjadi independen dan enggak lagi mau disama-samakan oleh saudara kembar kita. Hal ini sulit dilakukan karena orang di sekitar selalu menjadikan kita satu paket kombo.
Daripada terus-terusan stres, lebih baik kita kemukakan kepada orangtua, teman, dan keluarga kalau kita enggak mau lagi terus disamakan dengan kembaran.
Kita adalah dua pribadi yang berbeda, jadi jelaskan pada mereka kalau kalian enggak mau diperlakukan sebagai satu kesatuan.
(Baca juga: 17 Dialog di Drama Korea yang Selama Ini Kita Anggap Romantis Padahal Merendahkan Cewek)
Selalu dibanding-bandingkan
Enggak hanya selalu disamakan, kita juga sering banget dibanding-bandingkan. Kalau kembaran kita dapat nilai bagus, kita selalu dipertanyakan kenapa enggak bisa mendapatkan nilai yang sama.
Kalau kembaran punya pacar duluan, kita juga ditanya-tanya kenapa sampai sekarang masih jomblo. Dalam hal ini, kita jadi bisa merasa marah pada diri sendiri juga pada kembaran.
Jangan sampai kita saling membenci hanya karena ulah orang lain yang selalu iseng membandingkan. Sekali lagi, berikan pengertian pada orang-orang tersebut bahwa kita adalah dua orang yang berbeda. Sebisa mungkin juga enggak usah pedulikan komentar-komentar yang membandingkan atau menjatuhkan kita. They don’t worth your time!
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR